Saat mentari pamit hendak tenggelam
Pantai Ujung Genteng memeluk malam
Di antara garis batas laut dan awan
Warna jingga langit tampak menawan
Debur ombak mengalun secara perlahan
Menyisakan kisah yang ingin dilupakan
Angin laut membawa pergi kenangan
Membelai jiwa yang ingin kedamaian
Cakrawala berpendar dalam kegelapan
Terlihat estetis mirip sebuah lukisan
Burung camar melintas di antara mega
Mengiringi hari yang berganti senja
Bibir pantai menyimpan jejak langkah
Para pecinta panorama alam nan indah
Di bawah angkasa yang penuh pesona
Hati seakan menyatu dengan jagat raya
Ujung Genteng surga yang tersembunyi
Saat senja aku temukan suatu harmoni
Tempat doa dan harapan bersatu padu
Dalam pelukan semesta yang syahdu
#Puisi solo ke-130
#Tulisan ke-10 di tahun 2025
Cibadak, 20 Januari 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H