Hujan mengguyur di sepanjang jalan
Menghidupkan kembali satu kenangan
Payung-payung melukis langit pekat
Di bawahnya waktu terasa melambat
Gedung tua berdiri dengan megah
Meski dindingnya dibalut oleh basah
Di sana tersimpan sebuah cerita
Tentang perjuangan dan kisah cinta
Hujan membasuh jejak kaki
Membawa damai dalam diri
Disinari lampu yang temaram
Berpendar di gelapnya malam
Di sudut ini aku diam membeku
Menyatu dengan tetesan gerimis
Kota Tua menjadi saksi bisu
Sepotong hati yang sedang teriris
#Puisi solo ke-125
#Tulisan ke-4 di tahun 2025
Cibadak, 7 Januari 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H