Saya pernah membuat artikel yang berjudul "Ketika Anak Mogok Sekolah, Apa yang Harus Dilakukan Oleh Orang Tua?", dalam tulisan ini saya menceritakan pengalaman sahabat saya Ibu Dini yang melakukan berbagai macam usaha pada saat anaknya mogok sekolah.
Alhamdulillah anaknya Ibu Dini bisa melewati semuanya dan kembali bersemangat sekolah. Tahun ini anaknya Bu Dini lulus dari SMP dan melanjutkan ke SMA negeri.
Perasaan Ibu Dini sangat senang melihat perkembangan anaknya selama di SMA, selalu semangat berangkat ke sekolah setiap pagi pukul 06.30 dan pulang ke rumah pukul 16.00. Anaknya juga mau bersosialisasi dengan teman-temannya baik di sekolah ataupun dengan teman satu kampung.
Pada tanggal 20 Desember 2024 yang lalu, Ibu Dini mengambil rapor anaknya. Saat dipanggil ke depan, wali kelasnya memberitahu ada 3 mata pelajaran dengan nilai katagori cukup baik yaitu di bawah 80 dan satu nilai di bawah 70. Sedangkan mata pelajaran lainnya nilainya di atas 80 bahkan ada yang di atas 90.
Perasaan Ibu Dini agak kecewa, tadinya berharap anaknya nanti bisa masuk ke Perguruan Tinggi negeri melalui jalur prestasi rapor seperti kedua kakaknya. Â Tetapi dengan mendapatkan nilai rapor di semester 1 seperti ini kemungkinannya kecil, karena yang dihitung adalah rapor semester 1 sampai semester 5.
Memang tidak bisa membandingkan anaknya yang bungsu ini dengan kedua kakaknya, karena setiap anak itu unik dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda.Â
Tetapi bila melihat hasil psikotes pada saat awal masuk SMA, IQ anaknya di atas rata-rata sehingga memiliki kemampuan untuk mengikuti pelajaran. Bu Dini menduga sepertinya ada faktor lain yang menjadi penyebabnya.
Apa yang dilakukan oleh Ibu Dini setelah bertemu anaknya di rumah?
Setelah sampai ke rumah, Bu Dini langsung bertemu dengan anaknya yang sudah menunggu dan penasaran dengan nilai rapor yang diterimanya.Â
Beberapa hal yang dilakukan oleh Bu Dini yaitu: