Di bawah langit yang berwarna pekat
Engkau berdiri dengan mantra yang kuat
Melafalkannya pelan berbisik pada angin
Menggoyahkan arus awan yang dingin
Pawang hujan penjaga jumantara
Menawar deras yang kan turun ke bumi
Dengan harapan dan kekuatan doa
Melakukannya dengan sepenuh hati
Di tengah gemuruh kau berusaha
Tuk menunda petir sementara waktu
Namun hujan bagai sahabat lama
Hanya datang ketika ada yang rindu
Banyak orang yang percaya padanya
Tetapi tak sedikit pula mencelanya
Tetapi kau tak gentar menghadapinya
Karena memiliki tekad sekuat baja
Wahai pawang hujan penjaga asa
Bukan penentu tetapi hanya perantara
Kau berusaha berdamai dengan hari
Karena langit punya kehendak sendiri
#Puisi solo ke-121
#Tulisan ke-123
Cibadak, 13 Desember 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H