Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Hujan Membawa Luka

14 November 2024   05:02 Diperbarui: 14 November 2024   07:51 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di setiap tetes yang jatuh ke bumi
Ada kenangan yang enggan pergi
Langit kelabu menyimpan sisa rindu
Bersemayam dalam relung kalbu

Rintik-rintik seakan mengulang cerita
Tentang senyum yang pergi tanpa kata
Dalam getaran dada ada bisikan hampa
Penyesalan karena harus berakhir luka

Air hujan mengalir di jalan-jalan sepi
Seperti air mata yang tak pernah kering
Dingin menyusup ke dalam dasar hati
Mengingatkan pada sesuatu yang hilang

Hujan membawakan sebuah luka
Tetapi tak pernah ada jawabannya
Hanya menyisakan sunyi dalam diri
Selamanya akan terus membayangi

#Puisi solo ke-114
#Tulisan ke-113 di tahun 2024

Cibadak, 14 November 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun