Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Jiwa yang Hampa

25 Oktober 2024   19:54 Diperbarui: 25 Oktober 2024   20:11 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunyi menyelinap dalam sanubari
Menjelma dalam diam yang tak bertepi
Semesta seakan tak lagi berwarna
Atma tersesat dalam bingkai dosa

Bayang-bayang gelap menyelimuti diri
Segala yang dulu bercahaya kini pergi
Langit tampak gelap tanpa adanya sinar
Nurani terasa kosong dan kian memudar

Pikiran dipenuhi dengan angan-angan
Ingin berkata tapi tak bisa diungkapkan
Ada yang hilang dalam relung kalbu
Seperti mentari di saat senja berlalu

Duhai jiwa yang kini terasa hampa
Di mana senyum yang dulu menyapa
Mungkinkah esok kan datang kembali
Tuk mengusir kelam yang ada di hati

#Puisi solo ke-109

#Tulisan ke-106 di tahun 2024

Cibadak, 25 Oktober 2024

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun