Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Menarik Dikunjungi Oleh Salah Satu Alumni Setelah Dua Puluh Tahun Lulus dari Sekolah

13 Juli 2024   09:47 Diperbarui: 13 Juli 2024   09:50 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikunjungi oleh salah satu alumni SMPN 1 Sagarantan (dokpri)

Saya justru lebih ingat dengan kakaknya, karena aktif di kegiatan eskul pramuka. Selain mengajar, saya juga di sana menjadi pembina eskul pramuka sehingga lebih dekat dengan anak.  

Kemudian Asep menceritakan pengalamannya. "Setelah lulus SMP, saya melanjutkan ke SMA Penerbangan di Bandung. Saat akan mendaftar, ada seorang guru yang mengatakan bahwa saya tidak akan diterima di sana karena termasuk murid yang nakal. Tetapi saya membuktikan bisa sekolah di sana sampai lulus".

Saya mendengarkan kisahnya dengan rasa terharu. "Dulu saya sering berantem dan waktu itu ibu menasihati saya. Ada satu ucapan dari Ibu yang selalu diingat dan itu menjadi motivasi bagi saya untuk berubah".

Asep kembali melanjutkan ceritanya. "Tak terbayangkan sebelumnya, pekerjaan sekarang ini telah membawa saya keliling ke beberapa negara. Dua orang guru SMP yang ingin saya temui sejak dulu yaitu Pak Dudung dan Ibu".

Pak Dudung merupakan rekan saya di SMPN 1 Sagaranten yang mengampu pelajaran Bahasa Inggris dan beliau sudah lama pindah ke kampung halamannya di Tasikmalaya.

"Waktu SMP saya sering belajar Bahasa Inggris di rumah Pak Dudung. Alhamdulillah saya sudah berkunjung ke Tasikmalaya untuk bertemu dengan beliau beberapa tahun yang lalu". Sesekali Asep berbicara dengan bahasa Inggris yang sangat fasih.

"Saya sudah lama mencari informasi tentang Ibu, baru tahu dari seorang teman bahwa Ibu mengajar di sini makanya saya mampir karena ingin bertemu" kata Asep dengan mata yang berkaca-kaca saat bercerita.

"Terima kasih karena telah mendidik dan memotivasi saya dulu. Mohon maaf tidak bisa lama-lama, karena nanti jam 11 ada jadwal penerbangan".

"Sekarang saya tinggal di Cisaat, siapa tahu nanti anak saya bisa sekolah di sini dan bisa diajar juga oleh Ibu". Saat itu anaknya Asep masih duduk di kelas 4, tetapi bila melihat zonasi lebih dekat sekolah ke SMP Negeri yang ada di Kecamatan Cisaat.

Asep pun berpamitan kepada saya dan guru-guru yang ada di ruangan. Saya mengantarnya sampai depan,

Asep memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan, saat akan melaju dia membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya. Saya tersenyum dan juga melambaikan tangan kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun