pendidikan salah satunya ditentukan oleh guru yang berkualitas. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan meluncurkan Program Guru Penggerak, yang sampai saat ini sudah berjalan sampai angkatan ketujuh. Â
KemajuanUntuk menjadi guru penggerak tidak mudah, karena harus melewati seleksi terlebih dahulu. Yaitu seleksi pertama berupa seleksi administrasi dan menjawab soal essay, serta seleksi kedua berupa simulasi mengajar dan wawancara.
Guru yang sudah lulus seleksi tahap kedua disebut dengan Calon Guru Penggerak (CGP), dan akan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan selama 6 bulan.
Metode pelatihan yang dilaksanakan berupa pelatihan daring, lokakarya, konferensi dan pendampingan yang dipandu oleh fasilitator, instruktur dan pengajar praktik.
Setelah lulus dari pelatihan, guru penggerak diharapkan bisa berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain dan mendorong kolaborasi guru.
Dalam tulisan ini saya akan mengulas peran guru penggerak dalam menggerakan komunitas praktisi atau komunitas belajar. Â
Manfaat Komunitas Praktisi Bagi Calon Guru Penggerak
Komunitas praktisi merupakan suatu wadah bagi guru untuk belajar dan berpartisipasi dalam mengembangkan diri, berinteraksi serta berdialog dengan sesama anggota tentang kekhawatiran atau masalah yang ditemukan dan berbagi praktik baik yang telah dilakukan untuk direfleksikan secara bersama-sama.
Dengan melakukan kegiatan di komunitas praktisi, sesama anggota bisa memberikan dukungan dan saling membantu secara mandiri dalam mengembangkan profesionalismenya.
Komunitas praktisi sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi guru karena sudah ada sejak lama, contohnya di SD ada Kelompok Kerja Guru (KKG) ataupun di SMP dan SMA ada Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Â
Untuk merintis atau mengembangkan komunitas praktisi, CGP tidak harus menunggu dulu sampai lulus menjadi guru penggerak tetapi bisa dilakukan pada saat masih mengikuti pelatihan.