Duka mendalam dirasakan
Akibat tragedi kemanusiaan
Terjadi di stadion Kanjuruhan
Ratusan jiwa melayang menjadi korban
Sepak bola seharusnya gembira
Berakhir dengan nestapa
Rasa kecewa berubah jadi aksi anarkis
Karena hilangnya mental sportivitas
Tak sedikit orang tua menangis kehilangan anaknya
Banyak anak menangis ditinggal orang tuanya
Semua menyisakan duka bagi keluarga
Apakah ini takdir dari Yang Mahakuasa
Wajah kelam sepak bola Indonesia
Semoga bisa menjadi pelajaran berharga
Bagi pemain, suporter dan penyelenggara
Jangan terulang lagi sepak bola dibayar dengan nyawa
Siapkan mental ketika kalah
Kendalikan diri dan redam rasa amarah
Junjunglah tinggi sportivitas
Jadilah pemain dan suporter yang cerdas
#Puisi solo ke-29
Cibadak, 2 Â Oktober 2022
Tati Ajeng Saidah Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H