Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ungkapan Hati Adul Melalui Puisi

19 Agustus 2022   19:20 Diperbarui: 19 Agustus 2022   19:33 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Begitu pula dengan Adul, salah seorang siswa SMPN 2 Cibadak yang memiliki keterbatasan dari segi fisik tetapi memiliki kelebihan yaitu semangat yang tinggi dalam belajar dan pandai membuat puisi.

Saya mendapatkan informasi tentang hobi Adul membuat puisi yaitu dari orang tuanya pada saat melakukan kunjungan ke rumahnya.

Salah satu puisinya pernah dibacakan oleh Adul saat masih duduk di SD yaitu pada acara perpisahan siswa kelas VI. Karena suara Adul tidak begitu jelas, agar puisi bisa dipahami oleh orang lain maka puisi tersebut akan dibacakan lagi oleh gurunya. 

Setelah bersekolah di SMPN 2 Cibadak, Adul mengirimkan puisi ke saya dan Ibu Nina Sulistiati. 

Ibu Nina Sulistiati merupakan guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelasnya Adul dan sekaligus menjadi wali kelasnya. Ibu Nina sudah punya rencana akan mengumpulkan puisi-puisi karya Adul dan nantinya akan diterbitkan menjadi buku antologi bersama dengan puisi karya Ibu Nina sendiri.

Berikut adalah dua buah puisi karya Adul. Berisi ungkapan perasaan yang mewakili isi hati Adul tentang keadaan yang dialaminya, semangatnya dalam menuntut ilmu dan impiannya di masa depan

Puisi pertama : Andaikan Aku Normal

Setiap hari aku diantar ke sekolah oleh ibu
Untuk mencari ilmu
Walaupun ada rasa malu dalam hati
Aku selalu berusaha untuk tersenyum

Sering aku berfikir ketika sendiri
Seandainya tubuhku normal
Pasti aku bisa mandiri
Tidak menjadi beban bagi kedua orang tuaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun