Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Menyambut Bulan Ramadan

2 April 2022   11:59 Diperbarui: 2 April 2022   15:39 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Shutterstock/Armankara 19 Via Kompas.com

Kakek sudah meninggal sejak saya lahir, sedangkan nenek meninggal ketika saya duduk di bangku SD. Seingat saya nenek itu perawakannya kecil serta selalu mengenakan kain dan kebaya.

Pada saat keluarga besar berkumpul, kami melakukan doa bersama untuk kakek, nenek dan anak-anaknya yang sudah meninggal termasuk ayah dan ibu yang dipimpin oleh kakak sepupu.

Setelah berdoa, kakak sepupu yang merupakan pimpinan pondok pesantren menceritakan riwayat tentang kakek, anak-anaknya termasuk ayah.

Saya sangat terharu mendengar kisahnya. Kakek seorang petani, dan ayah adalah satu-satunya anak yang tidak diperbolehkan untuk membatu kakek mencangkul di kebun ataupun sawah.

Ayah disekolahkan dari SD sampai SGB (Sekolah Guru Bantu) hingga diangkat menjadi PNs guru di Cibadak, dan akhirnya bisa bertemu dan menikah dengan ibu.

Setelah selesai acara, kami langsung makan bersama yang disediakan oleh tuan rumah. Kami tidak dikenakan iuran sedikitpun, karena hari itu di Pesantren masak banyak untuk acara munggahan bersama dengan para santri.

Wasana Kata

Banyak tradisi yang dilakukan oleh masyarakat muslim menjelang datangnya bulan Ramadan sebagai bentuk rasa syukur dan rasa gembira terhadap datangnya bulan suci ini.

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat islam yang melaksanakannya.  Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga bisa menjalankan ibadah puasa sebuan penuh dengan khusu dan bisa meraih kemenangan.

Terima kasih telah membaca artikel ini.

Cibadak, 2 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun