Sejak dua bulan yang lalu kami sekeluarga sudah mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan ini yaitu dengan melakukan puasa sunat hari Senin dan Kamis dari awal bulan Rajab sampai pertengahan bulan Sya'ban, tujuannya untuk membiasakan diri supaya pada saat melakukan puasa sebulan penuh di bulan suci kondisi badan sudah bisa beradaptasi dengan perubahan pola makan selama menjalankan ibadah puasa.
Beberapa hari menjelang awal Ramadhan kemarin kami sekeluarga melakukan beberapa kegiatan. Pertama yaitu ziarah ke kuburan orang tua. Saya dan suami sudah ditinggalkan oleh orang tua masing-masing, bahkan ibu mertua sudah meninggal sebelum kami menikah.
Kuburan kedua mertua terdapat di Cianjur, ziarah ke sana sudah dilakukan satu minggu yang lalu oleh suami yang dilanjutkan dengan shilaturahmi ke rumah saudara-saudara yang ada di sana. Saya tidak ikut, karena harus membimbing anak belajar untuk persiapan mengikuti Ujian Sekolah yang dilaksanakan seminggu kemarin.
Ziarah ke kuburan orang tua saya dilakukan kemarin pagi, karena lokasinya dekat dengan rumah. Kami berangkat pukul 06.00, suasanan di kuburan masih sepi hanya ada penjaganya saja. Setelah kami selesai berdoa, baru ada beberapa orang yang datang berziarah seperti kami.
Kedua yaitu belanja keperluan untuk sahur pertama. Untuk menu makanan yang akan disajikan pada sahur pertama saya bertanya dulu ke anak, karena biasanya anak susah makan pada awal sahur sehingga harus disajikan makanan yang disukai olehnya supaya sahurnya lebih semangat. Â Â
Sepulang dari kuburan saya dan suami langsung menuju pasar, ternyata suasananya ramai sekali dari biasanya. Walaupun masih pagi, tetapi jalanan sudah macet karena banyak kendaraan yang terhalang oleh pengunjung yang datang ke pasar sehingga kemacetan sudah terjadi beberapa kilometer sebelum pasar.
Kami hanya belanja sebentar membeli beberapa bahan-bahan yang kami butuhkan dan segera pulang untuk mengurangi kerumunan di pasar. Pedagang daging sapi dan daging ayam lebih banyak dari biasanya, dan harganya meningkat menjelang bulan Ramadhan ini.
Sebelum pulang ke rumah, kami mampir dulu ke pedagang bubur langganan kami. Wah ternyata ramai sekali, banyak pembeli yang memesan bubur untuk dimakan di tempat tersebut dan ada yang memesan untuk dibawa pulang. Pada hari biasa tidak seramai ini, bahkan pedagang sudah menuangkan bubur dari panci yang kedua.
Kami memesan beberapa bungkus bubur untuk dibawa pulang, dan harus menunggu agak lama karena banyak pembeli. Yang tersisa hanya bubur saja sedangkan pelengkapnya yaitu hati dan ampela yang sudah habis. Menjelang beberapa hari bulan puasa, bubur ayam merupakan salah satu makanan yang banyak dicari setiap pagi untuk sarapan. Kami lihat di beberapa tempat yang lain, jumlah pembeli juga meningkat bahkan ada yang sudah habis walaupun masih pagi.
Ketiga yaitu shilaturahmi ke rumah saudara dan kerabat. Pukul 09.00 kami berangkat lagi menuju ke Kecamatan Cisaat untuk melakukan kunjungan ke rumah saudaranya ayah. Setiap tahun selalu kami lakukan, dan untuk tahun ini baru bisa dilaksanakan pada hari kemarin. Â
Ada dua orang saudara kandung ayah yang masih ada yaitu dua orang adik perempuannya yang usianya sudah diatas 75 tahun, sedangkan kakak ayah sudah meninggal semua. Tetapi masih ada satu orang istrinya kakak ayah yang masih ada dan usianya sudah di atas 80 tahun, dan dalam sehari-hari masih mengenakan kain dan kebaya. Beliau masih sehat dan masih bisa berkomunikasi dengan baik.