Bencana alam sering terjadi di Indonesia, sehingga masyarakat diharapkan memiliki pengetahuan tentang bencana alam dan cara penanggulangannya supaya bisa menjadi lebih tanggap apabila bencana datang sehingga dapat melakukan penyelamatan diri dengan aman dan selamat.
Pemerintah telah memasukan materi tentang bencana alam dan penanggulangannya ke dalam kurikulum yang ada di sekolah, untuk tingkat SMP materinya ada di dalam mata pelajaran IPA kelas tujuh semester dua yaitu dalam pokok bahasan lapisan bumi.Â
Bermacam-macam bencana alam yang dibahas yaitu tentang gunung merapi, gempa bumi, tsunami dan banjir, cakupan materinya yaitu tentang penyebab bencana alam serta tindakan preventif sebelum bencana alam datang, tindakan tanggap pada saat bencana alam terjadi dan setelah bencana alam terjadi.
Agar materi ini lebih mudah dipahami oleh siswa, kami pihak sekolah pernah melakukan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Sukabumi untuk melakukan sosialisasi dan simulasi tentang bencana alam.
Tahun kemarin kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 5 Februari 2020 sebelum adanya Pandemi COVID-19, setiap hari Jumat siswa di sekolah kami menggunakan seragam berupa baju adat sunda jadi jangan heran apabila melihat foto siswa yang laki-laki menggunakan baju pangsi warna hitam dan siswa perempuan menggunakan baju kebaya.
Proses untuk melaksanakan kegiatan diawali dengan mengajukan proposal oleh guru IPA kepada Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Urusan Kurikulum, setelah disetujui oleh Kepala Sekolah maka pihak sekolah menghubungi pihak BNPB dan menyerahkan proposal tentang rencana kegiatan sosialisasi dan simulasi yang akan direncanakan di sekolah kami.Â
Setelah pihak BNPB setuju, kemudian menentukan waktu pelaksanaan kegiatan tersebut yang disepakati oleh kedua pihak. Biasanya pengajuan kegiatan yang akan dilaksanakan satu bulan sebelum pelaksanaan, dan pihak BNPB menentukan simulasi yang akan dilaksanakan adalah simulasi gempa bumi karena Kabupaten Sukabumi termasuk daerah yang rawan karena sering mengalami gempa bumi.
Pernah beberapa tahun yang lalu terjadi gempa bumi yang cukup besar dan terjadi pada siang hari saat pembelajaran dilaksanakan, tentu saja menimbulkan kepanikan bagi guru dan siswa sehingga akhirnya siswa dipulangkan sebelum waktunya karena khawatir terjadi gempa susulan. Walaupun tidak terjadi kerusakan pada gedung sekolah, tetapi tetap saja menimbulkan kecemasan.
Apalagi sekolah kami gedung sekolahnya terdiri dari dua lantai sehingga guru dan siswa harus mengetahui tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadinya gempa bumi.Â
Bagi siswa yang kelasnya ada di lantai bawah mudah untuk lari keluar ruangan pada saat gempa terjadi, tetapi bagi yang kelasnya ada di lantai atas harus turun melewati tangga dulu sehingga harus tenang dan tidak berdesak-desakan agar semua bisa keluar dengan selamat.
Kegiatan sosialisasi dan simulasi gempa bumi diadakan di lapangan sekolah, semua siswa dikumpulkan di pinggir lapangan dan dipandu langsung oleh wakasek kurikulum. Acara di awali dengan sambutan dari kepala sekolah yang mengucapkan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada pihak BNPB yang telah bersedia bekerja sama dengan pihak sekolah.