Di zaman sekarang ini uang logam Rp 500,00 mungkin tidak ada nilainya, kalau dibelikan jajanan  di warung yang bisa didapatkan hanya permen dua buah,  ataupun cemilan ringan untuk anak-anak yang dikemas menggunakan plastik  berukuran kecil yang tidak mengenyangkan. Apakah dengan uang RP 500,00 bisa mewujudkan sesuatu yang besar?
Beberapa tahun yang lalu komite sekolah dan guru guru di SMPN 2 Cibadak mempunyai keinginan untuk membangun tribun yang menutup bagian atas lapangan, karena kasihan dengan siswa ketika melakukan sholat dhuhur berjamaah di lapangan harus berpanas-panasan merasakan teriknya sinar matahari. Terkadang kalau sedang turun hujan, kegiatan sholat dilakukan di kelas masing masing.Â
Sholat berjamaah dilakukan di lapangan karena sekolah tidak mempunyai mesjid yang bisa menampung sekitar 800 siswa, ada juga mushola ukurannya kecil. Untuk membangun mesjid yang berukuran besar tidak bisa dilakukan karena sekolah sudah tidak memiliki lagi lahan kosong yang bisa dipakai.
Sudah beberapa kali usulan tersebut diajukan kepada kepala sekolah sebelumnya, tapi karena pembangunan tribun memerlukan dana ratusan juta rupiah belum ada keberanian untuk mewujudnya.Â
Pada bulan September 2018 terjadi pergantian kepala sekolah, pimpinan baru kami yaitu Bapak Drs Deny Supriatna adalah seorang pemimpin yang visioner dan sangat berani.Â
Ketika pihak komite dan guru guru mengusulkan untuk membangun tribun, beliau menyambut usulan tersebut dengan sangat baik dan beliau menggagas ide untuk mencanangkan program Infak siswa Rp 500,00 per hari.Â
Maka di tahun ajaran baru 2019/2020 pihak komite sekolah mulai mensosialisasikan rencana pembangunan tribun ini kepada pihak orang tua, dan mensosialisasikan program infak Rp 500,00 setiap hari kepada siswa.
Dibentuklah panitia pembangunan yang terdiri dari pengurus komite dan beberapa orang guru, kemudian panitia dengan segera bergerak dengan menghubungi pihak konsultan, membuat program dan membuat proposal yang akan disampaikan kepada pihak donatur.Â
Untuk dana awal pembangunan tribun ini guru-guru SMPN 2 Cibadak yang berstatus PNs memberikan kontribusinya dengan memberikan sumbangan kepada panitia yang dikumpulkan kepada bendahara, dan pihak sekolahpun menerima sumbangan dari orang tua kelas 9 pada saat kelulusan.
Di bulan juli 2019 program infak siswa RP 500,00/per hari mulai dilaksanakan, setiap pagi siswa perwakilan kelas mengambil kotak infak yang sudah disediakan di kantor guru berupa keler bekas permen yang sudah diberi nama kelas di bagian atasnya.Â
Pada saat istirahat pertama, kotak infak yang sudah berisi uang logam dari siswa  ini dikumpulkan kembali ke kantor. Biasanya uang infak ini dihitung oleh minimal 2 orang guru, jumlah uang infak dari tiap kelas dan jumlah semua infak setiap hari itu dicatat di buku yang sudah disediakan dan uangnya disetorkan kepada bendahara. Bagi guru yang memiliki waktu luang bisa menghitung uang infak ini, dan catatannya pun bisa dilihat oleh siapa saja yang berada di ruangan.Â