Mohon tunggu...
Tati Dayana P
Tati Dayana P Mohon Tunggu... Pengacara - Menulis dengan menyampaikan rasa yang jika kita sampaikan tanpa menulis tidak berani menyampaikan

Law Faculty of Jayabaya University

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintihan Rindu dari Hujan

11 April 2020   10:19 Diperbarui: 12 April 2020   23:26 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Gatotsubroto Jamsostek saat hujan | dokpri

Datang dari arah barat,,,
menghampiri yang di timur,

Tik tik tik,,,,
rintihan rindu yang terdengar

desah angin ,,,
seperti ingin berbisik tapi tak mau bersuara

lukisan rautmu,,,
terlihat ditiap butiran hujan
aku bingung harus melihat butiran mana?
ribuan butiran melintasi mata
tapi hanya satu detik.

Rindumu memang diam
hanya berani menyapa lewat  rintih hujan.

akupun bisa merasakan sapaan rindumu
namun dingin berujung perih,
rintihan rindumu membasahi daging
membuatku tak nyaman,
rintihan rindumu seperti tertancap di hati
membuat ku resah .

berasama dingin dan riuk rintih rindumu
aku mengenang indah kisah berlalu dan kisah kita nanti,,,

karna inginku kamu adalah pemberi rindu terakhir.

Tati Dayana Pardede

Pondok Bambu , 11 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun