SEPANJANG JALAN ITU
engkaulah dahulu yang menarik lenganku,
di siang hari yang terik itu. untuk berjalan pulang
usai lonceng sekolah berdentang. bagai sepasang
Rama dan Sinta dalam kisah romansa, sebelum diculik
buraksa Rahwana. masih terdengar derap sepatu
berbunyi, langkah kaki dari hati yang menari-nari. berjalan
bersisian kiri dan kanan, bersenda gurau dan tertawa
tak berkesudahan. sepanjang jalan itu ruang dan waktu
tertambat, detik ke detik kian melambat. sedang pada angin
aku cemburu dan gelisah, melihat rambutmu dibelai
berderai-derai begitu indah.Â
Bogor, 12 Januari 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!