Diperlukan wawasan tentang latar belakang humor ini sekaligus memahami identitas-biografi Jenderal Hoegeng. Jika tidak, anda takkan bisa tertawa, apalagi menangkap dengan akurat pesan di dalamnya.
Bagaimana sekelumit kisah kejujuran Jenderal Hoegeng?
Menurut yang empunya tulisan, kedatangan Hoegeng sebagai Kepala Reskrim di Sumatera Utara disambut secara istimewa oleh para cukong judi. Tersedia rumah pribadi dan mobil baginya. Namun, Hoegeng menolak semua itu. Lalu, ketika rumah dinasnya tiba-tiba dipenuhi perabot, segera ia mengeluarkan semuanya, ditaruh berantakan di pinggir jalan.
Kisah ini bukan cerita rekaan. Sebenar-benarnya fakta.
Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso adalah seorang teladan kejujuran.
Jika bercermin ke zaman kini, rasanya ironis sekali. Ada yang memanfaatkan jabatan untuk mencuri. Kantong-kantong bantuan untuk orang yang membutuhkan, isinya sebagian diambil sendiri untuk memperkaya diri.
Memanglah, jujur atau tidak jujur, ada konsekuensi tersendiri.
Lain lagi dengan kisah kejujuran Mohammad Hatta!
Mohammad Hatta dikenal antara lain karena kejujurannya. Dipercaya dan bisa menjaga kepercayaan bahkan sejak muda. Lihatlah, bagaimana beliau dipercaya menjadi bendahara, sekretaris, Â hingga ketua Perhimpunan Indonesia. Berjuang melalui Perhimpunan Indonesia di negeri penjajah, Belanda, untuk kemerdekaan Indonesia.
Janjinya untuk hanya akan menikah jika Indonesia telah merdeka, ditepatinya begitu rupa.
Kemudian tatkala menjadi Wakil Presiden, rahasia negara dipegangnya, bahkan istrinya sendiri tidak diberi tahu bahwa akan ada pemotongan uang sampai besok harinya. Senering atau Gunting Sjafruddin, istilahnya. Padahal Rachmi Hata telah menabung sedikit demi sedikit untuk membeli mesin jahit sekian bulan lamanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!