[caption id="attachment_292696" align="aligncenter" width="600" caption="image dari adala-news.fr"][/caption]
I'm conan addict. Siapa yang tidak tahu Detective Conan boleh lho tanya saya, tapi jangan versi komiknya karena saya lebih suka lihat versi digital episode anime dan movienya. Insyaallah saya coba jawab deh, atau kalau kurang gamblang bisa minta langsung ke saya. Separoh hardisk saya isinya folder Anime Freak Conan Episode and d'movie kok. Yeah i called it freak folder cause i feel freak if i lost just an episode in a week */gak gila juga sih sebenernya, cuma emang suka aja dari kecil. Sekalipun saya tidak setiap minggu juga lihatnya, palingan pas liburan seperti ini saya bisa intens lihatnya.
Oke katakanlah Detective Conan memang anime yang sangat lawas. Bahkan Januari ini Conan masuk ke tahun 20. Di episode ke 724 pembukannya bukan review episode sebelumnya, tapi pernyataan si conan dan Ran untuk ulang tahun kemunculan mereka. Dan Conan tetap saja pada posisinya sekarang, kecil. Ya namanya juga anime sih ya walaupun sudah 20 tahun dan tetap saja masih SD ya dinikmati saja, dibikin enjoy ajalah.
Tapi masak iya tidak ada perubahannya? Kalau itu yang anda tanyakan tentu saya jawab ada. Ada pada handphone Conan, di movie satu ponselnya masih versi flip, ya Jepang sih yaa sudah okelah tahn 1990an dengan ponsel canggih begitu. Dan di episode-episode yang sekarang Conan sudah pegang handphone baru, versi touchscreen. Well gak penting sebenernya, tapi sebagai penggemar detektif terkadang saya cukup menajamkan detail, walau kebanyakan sering lupa. Hehe Biar melegakan, perubahannya ada pada karakter visualnya, semakin kesini semakin bening, permainan warnanya lebih tajam sekarang.
Sejujurnya diusianya yang sudah menginjak ke 20 tahun ada beberapa scene yang cukup membosankan, karena seperti pernah terjadi di episode yang dulu. Tapi untuk beberapa kasus i'm really appriciate sama penulis naskahnya. Why not? Anime satu ini menyajikan berbagai macam keterpaduan kriminal dengan budaya, dengan sosial, dengan apapun yang dimiliki Jepang. Saya menduga, boleh jadi setiap anime disana sudah taken kontrak sama pemerintah bahwa mereka akan mengabarkan hal-hal yang berkaitan dengan Jepang melalui karyanya.
Tidak mengherankan jika itu memang terjadi. Ini Jepang. Kalau untuk jajaran episode cukup banyak yang diselipkan dengan hal-hal berbau budaya. Yang paling saya suka -bahkan saya sudah menontonnya hampir 10 kali- movie ke 7 Crossroads in the Ancient Capitol yang bersetting di Kyoto, bukan di Tokyo. Seperti yang kita tahu Kyoto city like the centre of Japaness's culture. Kalau di Indonesia kira - kira Jogja begitu. Kyoto diceritakan memiliki sejarah kota yang lumayan apik dengan warna warni situs heritagenya. Applause maksimal deh buat penulisnya.
Ohya Detective Conan sendiri pernah meraih penghargaan dari Festival Film Sepakbola Yokohama 2013. Yes, Movie ke 16nya, 'Detective Conan: Juichinin-me no Striker' atau dalam bahasa Inggris 'Detective Conan:Â the 11th striker' itu termasuk dalam nominator festival yang memberikan penghargaan untuk film-film yang menggambarkan dunia sepakbola. Festival tersebut menampilkan tujuh judul film yang diseleksi dari sekitar 50 judul, termasuk Detective Conan.
Saya malah sudah tidak sabar untuk menikmati movie 18-nya, bakalan kece nih, kelihatan dari trailernya. Hehehe. Well karena memang selalu hanya ada 1 kebenaran! :)
