Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi di Keluarga Saya: Beri Uang Saja

13 Mei 2020   21:20 Diperbarui: 13 Mei 2020   21:43 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk anak-anak, uang lebih berharga daripada kado. | Foto: maubelajarapa.com

Kisah ini untuk kamu yang sedang galau, bingung bahkan pusing tujuh keliling, tahun ini mau beli kado lebaran apa nggak?

Kalau saya bilang ini sepenuhnya tentang pandemi corona, buat saya tidak juga. Tapi jelas ada pengaruhnya. Dirumah aja membuat kita tidak bisa belanja kado lebaran di toko-toko kesayangan kita. Dan virus yang tak kasatmata membuat kita berhati-hati menerima kotak paketan yang kita pesan secara online. Dilema?

Di tahun-tahun sebelumnya, saat ramadan seperti ini, Tunjungan Plaza selalu mengadakan midnight sale. Tunjungan Plaza adalah salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya. Saya, selepas tarawih biasanya juga ikut mampir. Berburu baju anak-anak untuk dibagikan ke keponakan di desa. Tapi tahun ini, tidak ada aktivitas itu.

Selain karena saya sejak awal April sudah pulang ke desa, bagi-bagi baju itu hanya oleh-oleh saja. Bukan kado lebaran.

Saat 1 syawal menjelang dan keponakan berkumpul di rumah, sesuai tradisi, beberapa pecahan uang diberikan, alih-alih kado berupa barang.

Dan para keponakan akan "dengan bijak" menggunakan uang yang dikumpulkannya itu. Dulu saat saya masih kecil dan diberi jatah uang lebaran, saya pernah membeli gadget game, gimbot. Hahaha, kamu anak 90-an pasti juga pernah memilikinya.

Karena satu-satunya peluang dapat uang banyak adalah saat lebaran. Jadilah 'mentahan' itu berbuah mainan yang benar-benar saya inginkan, kala itu. Berbeda dengan keponakan saya.

Di lebaran tahun lalu, Nanda, keponakan yang saya kisahkan disini, memilih membelanjakan uang lebarannya untuk membeli anak kambing, seharga 400 ribu. Belakangan, anak kambingnya itu telah melahirkan 2 anak kambing lainnya. Bahkan yang besar sudah dijual senilai 1,5 juta. Investasi yang inspiratif.

Sejatinya, memberi uang saat lebaran adalah tradisi keluarga. Entah kapan tradisi ini dimulai. Tapi sejak saya kecil, saya sudah menjadi objeknya. Dan kini, giliran saya menjadi subjeknya.

Uangpun bisa dikreasikan dengan benda-benda kecil seperti pensil sebagai kenang-kenangan. | Foto: temonggo.com
Uangpun bisa dikreasikan dengan benda-benda kecil seperti pensil sebagai kenang-kenangan. | Foto: temonggo.com
Bagi saya, memberikan kado berupa uang daripada barang saat lebaran lebih berguna, untuk anak-anak. Mereka lebih tahu apa yang menjadi keinginan mereka sendiri. Dan kini, kita bisa mengkreasikan pemberian uang itu agar lebih menarik dan tetap bisa dikenang.

Dan ketahuilah, anak-anak terkadang punya keinginan tapi terlalu malu untuk meminta uang. Nah, kalau ada 'alasan' yang tepat untuk memberinya uang, boleh dong membaginya saat lebaran?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun