Kata “kepribadian” (personality) sesungguhnya berasal dari kata latin: “persona”. Pada mulanya kata persona ini menunjuk pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman romawi dalam memainkan perannya. Lambat laun, kata persona (personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok masyarakat, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial yang diterimanya.
Kepribadianadalah organisasi-organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik/khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Karena tiap-tiap kepribadian adalah unik, maka sukar sekali dibuat gambaran yang umum tentang kepribadian. Yang dapat kita lakukan adalah mencoba mengenal seseorang dengan melalui interaksi sosialnya.
Tipe-Tipe Kepribadian
Pada dasarnya setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain. Penelitian tentang kepribadian manusia dilakukan para ahli sejak dulu kala. Kita mengenal Hippocrates dan Galenus yang mengemukakan bahwa manusia bisa dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat cair yang ada dalam tubuhnya.
1.Melancholicus (melankolisi), yaitu orang-orang yang banyak empedu hitamnya, sehingga orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap murung atau muram, pesimistis dan selalu menaruh rasa curiga.
2.Sanguinicus (sanguinisi), yakni orang-orang yang banyak darahnya, sehingga orang-orang tipe ini selalu menunjukkan wajah berseri-seri, periang atau selalu gembira, dan bersikap optimistis.
3.Flegmaticus (flegmatisi), yaitu orang-orang yang banyak lendirnya. Orang-orang seperti ini sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya tenang, pendiriannya tidak mudah berubah.
4.Cholericus (kolerisi), yakni yang banyak empedu kuningnya. Orang bertipe ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik darah dan sukar mengendalikan diri, sifatnya garang dan agresif.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kepribadian :
1. Faktor genetik
Dari beberapa penelitian bayi-bayi baru lahir mempunyai temperamen yang berbeda, Perbedaan ini lebih jelas terlihat pada usia 3 bulan. Perbedaan meliputi: tingkat aktivitas, rentang atensi, adaptabilitas pada perubahan lingkungan Sedangkan menurut hasil riset tahun 2007 Kazuo Murakami di Jepang menunjukan bahwa gen Dorman bisa distimulasi dan diaktivasi pada diri seseorang dalam bentuk potensi baik dan potensi buruk.
2. Faktor lingkungan
Perlekatan (attachment): kecenderungan bayi untuk mencari kedekatan dengan pengasuhnya dan untuk merasa lebih aman dengan kehadiran pengasuhnya dapat mempengaruhi kepribadian. Teori perlekatan (Jhon Bowlby) menunjukkan : kegagalan anak membentuk perlekatan yang kuat dengan satu orang atau lebih dalam tahun pertama kehidupan berhubungan dengan ketidakmampuan membentuk hubungan dengan orang lain pada masa dewasa (Bowlby , 1973).
3. Faktor stimulasi gen dan cara berpikir
Berdasarkan penelitian akhir 2007, yang dilakukan oleh Kazuo Murakami, Ph.D dari Jepang dalam bukunya The Divine message of the DNA. Menyimpulkan bahwa kepribadian sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang ada dalam sel tubuh manusia. Gen tersebut ada yang bersipat Dorman (tidur) atau tidak aktip dan yang bersipat aktip. Bila kita sering menyalakan gen yang tidur dengan cara positif thinking maka kepribadian dan nasib kita akan lebih baik. Jadi genetik bukan sesuatu yang kaku, permanen dan tidak dapat dirubah. Setiap orang yang diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan kepribadian. Kepribadian itu sebetulnya adalah sumbangsih atau pemberian Tuhan ditambah dengan pengaruh lingkungan yang kita terima atau kita alami pada masa pertumbuhan kita.
a.Kriteria dari kematangan kepribadian
kriteria ini memiliki sifat-sifat khusus yaitu;
1). Perluasan perasaan diri
2). hubungan yang hangat terhadap orang lain
3). keamanan emosional
4). orang yang memandang dunia dengan objektif
5). keterampilan dalam mengerjakan tugas
6. pemahaman diri
7. filsafat hidup yang mempersatukan
b.Mengenal bakat kita
Sebuah penemuan yang luar biasa oleh seorang pakar psikologi yang bernama Howard Gardner. Dia mengatakan bahwa setiap orang memiliki delapan kecerdasan yang bekerja secara bersama – sama.
Kecerdasan adalah kemampuan dalam menyelesaikan dan menghasilkan produk yang bernilai budaya. Diantara kedelapan kecerdasan itu pasti ada salah satu yang paling menonjol pada diri seseorang. Kecerdasan yang paling menonjol itulah yang apabila dikembangkan akan menjadi talenta yang hebat.
Dalam istilah yang populer, kedelapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia itu adalah :
1.Kecerdasan Linguistik
Adalah kemampuan menggunakan kata – kata secara efektif. Kecerdasan ini sangat berguna bagi para penulis, aktor, pelawak, penyiar radio, marketer, politikus, dan para public speaker. Jenis kecerdasan ini biasanya dicirikan dengan kecenderungan :
a.Suka menulis kreatif di rumah.
b.Senang menulis khayalan, lelucon, dan cerpen.
c.Menikmati membaca buku diwaktu senggang.
d.Menyukai pantun, puisi dan permainan kata.
e.Suka mengisi teka-teki silang
f.Unggul dalam pelajaran sekolah yang melibatkan membaca atau menulis
2.Kecerdasan Logis Matematis
Kecerdasan ini melibatkan ketereampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika dan akal sehat. Ini adalah kecerdasan yang digunakan oleh ilmuwan untuk membuat hiotesa dan dengan tekun mengujinya dengan eksperimen. Ini juga kecerdasan yang digunakan programer komputer, ahli matematika dan akuntan.
Kecerdasan ini ditandai dengan kecenderungan :
a.Kemampuan menghitung aritmatika dengan cepat diluar kepala.
b.Menikmati memprogram komputer.
c.Ahli bermain catur dan permainan strategi lainnya.
d.Menjelaskan masalah secara logis.
e.Merancang eksperimen.
f.Suka bermain teka-teki logika.
g.Mudah memahami sebab akibat.
h.Menikmati pelajaran matrematika dan IPA.
3.Kecerdasan Spasial
Ini adalah kecerdasan gambar dan bervisualisai. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar didalam kepala atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Seniman, pemahat serta pelukis memiliki kecerdasan ini dalam tingkat tinggi. Kecerdasan ini ditandai dengan kecenderungan :
a.Menonjol dalam kelas seni.
b.Mudah membaca peta, grafik, dan diagram.
c.Menggambar sosok orang atau benda persis aslinya.
d.Senang melihat film, slide dan foto.
e.Sering melamun.
f.Mencorat-coret diatas kertas.
g.Mudah memahami melalui gambar daripada kata-kata ketika sedang membaca.
4.Kecerdasan Kinestetik – Jasmani
kecerdasan kinestetik jasmani adalah kecerdasan anggota tubuh, biasanya ditandai oleh :
a.Berprestasi dalam kegiatan olah raga.
b.Bergerak-gerak ketika sedang duduk.
c.Terlibat dalam berbagai macam kegiatan fisik.
d.Perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari.
e.Terampil dalam kerajinan tangan.
f.Suka membongkar benda kemudian merakitnya kembali.
5.Kecerdasan Musikal
kecerdasan musikal melibatkan kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan irama. Biasanya ditandai oleh :
a.Senang memainkan alat musik.
b.Mudah mengingat melodi.
c.Berprestasi di kelas musik
d.Sering bersenandung serta mempunyai suara yang bagus.
e.Mudah mengikuti irama musik.
6.Kecerdasan Antarpribadi
kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan orang lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal, mulai dari kemampuan berempati, kemampuan memimpin dan kemampuan mengorganisir orang lain. Kecerdasan ini ditandai dengan:
a.Mempunyai banyak teman.
b.Mudah bersosialisasi di lingkungan.
c.Mudah mengenal dan beradsptasi dengan lingkungan.
d.Terlibat dalam kegiatan berkelompok.
e.Berperan sebagai pengengah dalam pertikaian.
f.Menikmati permainan berkelompok
g.Berempati terhadap orang lain.
h.Menikmati mengajari orang lain.
i.Memiliki bakat memimpin.
7.Kecerdasan Intrapribadi
kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita sendiri. Kecerdasan ini sangat penting bagi wirausaha dan individu lain yang harus memiliki persyaratan disiplin diri, keyakinan, dan pengetahuan diri untuk mengetahui bidang atau bisnis baru. Kecerdasan ini biasanya ditandai dengan :
a.Memiliki kemauan kuat dan independen.
b.Bersikap realistis terhadap kelamahan dan kekuatan dirinya.
c.Dapat bekerja dan belajar dengan baik seorang diri.
d.Mempunyai rasa percaya diri.
e.Mempunyai pandangan hidup yang berbeda dari pandangan umum.
f.Belajar dari kesalahan masa lalu.
g.Terarah pada pencapaian tujuan.
h.Terlibat dalam hobi atau kegiatan yang dikerjakan seorang diri.
8.Kecerdasan Naturalis
kecerdasan naturalis melibatkan kemampuan untuk mengenal bentuk – bentuk alam disekitarnya. Kecerdasan ini dibutuhkan di banyak profesi sperti ahli biologi, holtikultralis, penjaga hewan, dan dokter hewan. Keterampilan yang berhubungan dengan kecerdasan ini adalah :
a.Akrab dengan hewan peliharaan.
b.Menikmati berinteraksi dengan alam terbuka.
c.Suka berkebun.
d.Memperlihatkan kesadaran ekologis.
e.Senang mengoleksi serangga, bunga, dan tumbuhan.
f.Tertarik dengan pelajaran yang membahas tema sistem kehidupan.
1.2. Ciri – ciriKebiasaan Buruk
Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang tetapi terkadang kita tidak sadar akan kebiasaan kita. Mereka seperti jalan sendiri. Kebanyakan para remaja terjebak pada kebiasaan-kebiasaan yang sesungguhnya akan menghancurkan masa depannya. Beberapa ahli menyebutkanya sebagai Kebiasaan Remaja yang sangat tidak efektif. Kebiasaan itu adalah :
1.2.1.Bersikap Reaktif.
Masa remaja ditandai dengan adanya emosi yang meledak-ledak. Dia akan sangat mudah terpancing dengan suatu keadaan yang tidak menyenangkannya. Bahkan kadang reaksi yang dilakukannya berlebihan. Maka tidak heran timbul ketegangan-ketegangan.
1.2.2.Tidak Memiliki Cita-cita.
Mereka tidak punya rencana masa depan yang jelas. Mereka tidak pernah memikirkan hari esok. Yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana bisa senang hari ini. Tidur sesuka hati, menyia-nyiakan waktu, pergi pesta, shopping, dan lain-lain.
1.2.3.Melupakan yang Utama.
Tidak pernah melakukan hal-hal penting. Waktu habis diisi dengan nonton film sepuas-puasnya. Ngobrol lewat telepon adalah pekerjaan yang paling menyenangkan. Lihat-lihat internet dan mejeng menjadi aktifitas sehari-hari.
1.2.4.Tidak Mau Belajar Hal Baru.
Malas adalah kata yang tepat untuk mendukung kebiasaan ini. Kebiasaan seperti ini salah satu ciri yang paling bisa membuat seseorang tidak dapat bertumbuh. Karena dia tidak mau belajar hal-hal baru, sehingga pribadinya secara tidak langsungtentu tidak akan berkembang dan tumbuh secara matang.
Akibat hidup bermalas-malasan adalah :
1.Kurang Bertanggung-jawab.
2.Rasa bersalah.
3.Masa depan suram.
Cara Mengembangkan Potensi Diri.
Menghadapi Tantangan.
Seiring berjalan, ujian keberanian bukanlah untuk menghadapi kematian, melainkan untuk hidup. Hidup seringkali menjatuhkan tangan besi terhadap kita. Jadi, kita harus berani mengahadapi segala tantangan yang ada dalam hidup kita. Sehingga jika kita berhasil menghadapi segala tantangan, kita akan mendapatkan atau pun mengambil segala peluang yang ada nantinya.
Mengerahkan Segenap Kekuatan
Kita harus mampu mengerahkan segala kemampuan kita dalam menghadapi segala tantangan yang ada. Berfikir secara positif adalah salah satu contoh sikap awal agar kita dapat menghadapi tantangan hidup. Sehingga kekuatan maksimal yang kita telah lakukan akan menghasilkan sebuah kecakapan atau kematangan secara pribadi.
Memiliki Motivasi Kuat
Jangan pernah takut karena telah gagal. Kegagalan haruslah melahirkan motivasi kuat. Karena pada hakekatnya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Mantaplah untuk berfikir positif, dan segalanya akan berubah. Kemungkinan akan menjadi probilitas dan keterbatasan menjadi peluang.
Terus Menjadi Pembelajar.
Keahlian memerlukan latihan dan pengulangan. Yakinlah semakin sering kamu melakukan sesuatu, maka akan semakin ahli kamu dalam bidang itu.
1.3.5.Berpegang teguh Pada Prinsip.
Milikilah prinsip, itu penting. Contoh: kejujuran itu prinsip. Hormat itu prinsip. Kerja keras itu prinsip. Rasa syukur itu prinsip. Tanggung jawab itu prinsip. Prinsip-prinsip itu tidak sulit dikenali. Sama seperti kompas yang menunjuk arah utara, hatimu akan mengenali prinsip-prinsip sejati.
Berpegang pada prinsip membutuhkan kekuatan iman, terutama kalau kamu lihat orang-orang yang dekat dengan kamu maju hidupnya dengan berbohong, menipu, memanipulasi, dan hanya mementingkan diri mereka sendiri. Tapi jangan kamu mengikuti mereka, karena kamu akan seperti mereka. Ingatlah belum ada cerita ditemukan pembohong yang mencapai sukses dalam jangka panjang.