[caption id="attachment_387457" align="aligncenter" width="521" caption="www.freerepublic.com"][/caption]
Selasa lalu, 30 Desember 2014 Indonesia menerima tamu asing yang sudah sangat dikenal oleh sejarah negeri ini. George Soros, investor global ternama datang ke istana untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan situasi keuangan global dan rencana pemerintahan Indonesia ke depan.
Namun ada yang lebih menarik dari sekedar kunjungan Soros ini. Tentunya kita semua tidak lupa dengan tragedi jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dollar pada orde baru lalu yang kemudian menggiring Indonesia ke dalam bencana krisis ekonomi.
Soros dikenal sebagai seorang kapitalis radikal, penanam modal saham, dan aktivis politik keturunan etnis Yahudi. Mahatir Muhammad sempat menuding Soros penyebab terjadinya krisis di Asia.
Bagaimana nilai tukar rupiah anjlok ke angka Rp 16.000, 00 dan hingga akhirnya membawa Indonesia ke kebangkrutan?
Sektor ekonomi Indonesia pada masa orde baru didominasi dengan raksasa swasta asing yang sebagian besar memiliki hutang dalam dollar untuk dijadikan modal dalam menjalankan bisnisnya masing-masing menjadi pemicu bangkrutnya NKRI.
Bagaimana bisa?
Kombinasi rasio hutang raksasa swasta RI dalam USD adalah sebesar 70%. Naiknya nilai tukar dollar atas rupiah yang semula Rp 2.000,00 jadi Rp 16.000, 00 menciptakan kebangkrutan massal RI. Sebagai ilustrasi, apabila raksasa pengusaha swasta itu meiliki hutang total Rp 1 M sebagai modal usaha, yang terdiri atas 300 juta dalam rupiah dan 700 juta dalam USD. Lalu ketika rupiah jatuh ke angka Rp 16.000, 00 otomatis hutang pengusaha swasta sebesar 700 juta dalam USD juga mengikuti kejatuhan nilai tukar rupiah. Kali kan saja Rp 2.000, 00 – Rp 16.000, 00 (700 juta USD x 8 = 5.6 M USD).
Lalu mengapa Soros? Untuk menggoyang rupiah, Soros terlebih dulu menjatuhkan Bath yang kemudian menimbulkan efek domino ke pasar valas Asia Tenggara, rupiah pun tak pelak terkena imbas permainan Soros.
Soros memprediksi bahwa rupiah akan jatuh ke angka Rp 20.000, 00 yang kemudian membentuk opini spekulan pasar valas. Berbondonglah spekulan pasar modal menukarkan rupiah ke dollar sehingga menguatkan nilai tukar dollar terhadap rupiah sampai akhirnya benar-benar menjatuh kan rupiah ke angka Rp 16.000,00 yang menjadi awal bencana kejatuhan rupiah.
Lalu lupakah kita atas tragedi jatuhnya nilai tukar rupiah 98 lalu? Akankah Soros mengulang permainannya pada pemerintahan muda Presiden Jokowi? Patut diwaspadai.
Sumber :
1.http://www.tempo.co/read/news/2014/12/30/092631880/Jokowi-Bertemu-Soros-Apa-yang-Dibicarakan
2.http://www.merdeka.com/peristiwa/apa-misi-george-soros-rajin-temui-presiden-ri.html
3.http://www.suaranews.com/2014/12/tokoh-yahudi-yang-mengacaukan.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H