Pada Penelitian ini diperkuat dengan hasil observasi, dimana banyak ditemukan bahwa penggunaan Handphone dibawah umur tanpa ada pengawasan orang tua atau keluarga dapat merusak moralitas agama pada anak usia dini, dibandingkan dengan anak anak yang memakai gadget ada batasan waktu dan pengawasan orangtua cenderung lebih memiliki moralitas dan agama yang baik.Â
Anak yang cenderung lebih sering bermain gadget pada saat disekolah juga akan terlihat karena anak akan kesulitan ketika anak disuruh mendengarkan guru yang sedang menerangkan materi di depan. Nah hal tersebut dipengaruhi oleh faktor anak yang cenderung lebih suka sibuk sendiri daripada mendengarkan orang lain. Anak merasa dunia nya sangat menarik tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya.Â
Analisis Teori
Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg
mengemukakan pendapatnya bahwa anak anak-anak usia dini berada pada tahap re-conventional,moralitas mereka didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan untuk menghindari hukuman, Ini menjelaskan bahwa mengapa anak anak sangat membutuhkan contoh nyata dalam kehidupan sehari harinya dalam memahami moral.
Teori belajar Sosial Albert Bandura
mengemukakan pendapatnya bahwa menekankan pentingnya pembelajaran lewat observasi (Pengamatan Langsung ) untuk anak usia dini. Anak usia dini belajar nilai moral dan agama cenderung meniru dari apa yang mereka lihat dari kehidupan sehari hari anak. anak akan lebih meniru perilaku orangtua,guru dan lingkungan sekitarnya.
Dalam teori Agama islam juga dijelaskan didalam al qur'an bahwa penanaman moral dan agama dimulai sejak dini. Hal tersebut sesuai dengan Ayat Al Qur'an Dialam Qur'an Qs.Al Luqman[31]:13
Artinya: "(Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya,Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar." "QS. Luqman[31]:13
Ayat diatas menekankan bahwa pentingnya tauhid sebagai dasar moralitas seseorang. Rasulullah Saw Juga bersabda bahwa ; "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Suci), maka oragtua yang menjadikan dia yahudi,nasrani,atau majusi (HR. Muslim)Â Â
Teori-Teori diatas menunjukkan bahwa pendidikan moral agama harus dilakukan melalui pendekatan secara nyata dan keteladanan dari pembelajaran yang kontekstual dan penguatan nilai nilai yang relevan dengan kehidupan sehari hari.