Mohon tunggu...
Lintang Fatihah
Lintang Fatihah Mohon Tunggu... -

Tak selalu indah seperti apa yang kita lihat. Tak selalu merdu seperti apa yang kita dengar. Terkadang.. Indah hanya sekedar batas pandangan mata. Merdu hanya sekedar batas pandangan telinga. Mata seringkali berpura-pura buta. Telinga seringkali berpura-pura tuli. Hingga lupa bahwa kita hanyalah jiwa yg terlahir dari secuil masa..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Bukan Rumah Tempat Kau Pulang

7 April 2016   12:29 Diperbarui: 7 April 2016   12:45 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sepi yang membuatnya mencariku. Lantas jika dia sudah bersama mereka. Aku tiba2 berubah menjadi debu. Ya, debu.

Debu yang tak terlihat dan tak bermanfaat. Sebenarnya aku tau, dia tidak akan menetap di hidup ini. Tidak akan dia pulang kepadaku, karena aku bukan rumahnya. Hanya saja terkadang aku tak tega ketika dia basah kuyup, kedinginan.

Aiiiiihhhh!!!

Kenapa aku bodoh sekali? Masih saja memikirkannya, masih saja ingin tau tentangnya. Padahal itu hanya membuatku sakit.

Dan kamu hey lelakinya.. ucapanmu sudah tidak bisa dipegang! Aku berhenti percaya apapun yg kau ucapkan. Lelah sudah aku kau permainkan.

Sudah cukup!! Jangan pernah memanggilku lagi. Nikmati saja hidupmu dg segala pilihanmu. Jangan merengek2 di bahuku lagi.

Aku ingin tenang. Tanpa harus banyak memikirkan. Tanpa harus peduli. Apapun tentangmu.

Biarkan aku berhijrah.

Hijrah dari segala kebodohan dan luka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun