Mungkin sepi yang membuatnya mencariku. Lantas jika dia sudah bersama mereka. Aku tiba2 berubah menjadi debu. Ya, debu.
Debu yang tak terlihat dan tak bermanfaat. Sebenarnya aku tau, dia tidak akan menetap di hidup ini. Tidak akan dia pulang kepadaku, karena aku bukan rumahnya. Hanya saja terkadang aku tak tega ketika dia basah kuyup, kedinginan.
Aiiiiihhhh!!!
Kenapa aku bodoh sekali? Masih saja memikirkannya, masih saja ingin tau tentangnya. Padahal itu hanya membuatku sakit.
Dan kamu hey lelakinya.. ucapanmu sudah tidak bisa dipegang! Aku berhenti percaya apapun yg kau ucapkan. Lelah sudah aku kau permainkan.
Sudah cukup!! Jangan pernah memanggilku lagi. Nikmati saja hidupmu dg segala pilihanmu. Jangan merengek2 di bahuku lagi.
Aku ingin tenang. Tanpa harus banyak memikirkan. Tanpa harus peduli. Apapun tentangmu.
Biarkan aku berhijrah.
Hijrah dari segala kebodohan dan luka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H