Ya, tidak ada yg salah. Pun ketika dia memutuskan untuk tetap mempertahankan perempuannya.
Pun ketika lebaran esok aku masih melihatnya pulang ke kampung halaman bersama perempuannya. Itu sama sekali bukan hal yang salah. Yang salah adalah ketika aku masih saja mencintai juga masih berharap padanya.
Sudah seharusnya aku berhenti pada satu titik dimana dia hanya coretan di buku yg usang. Yang sekalipun tulisan di buku itu hancur jika terkena percikan hujan, aku bahkan masih bisa membacanya dg amat jelas.
Tuhan, aku masih mencintainya.
Jika KAU tau ini bukan hal yg seharusnya. Kenapa tidak KAU bakar saja seluruh perasaan ini hingga tak bersisa??
Seharusnya, aku sedang mempersiapkan masa depanku dg seseorang yg entah siapa. Tapi kenapa hatiku masih juga utuh miliknya.Â
Seperti ini rasanya diperbudak perasaan ya?? Miris sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H