Dalam kegiatan berbahasa, baik ragam lisan maupun tulisan, kita jamak mendengar ungkapan, kami haturkan. Misal, dalam penyambutan tamu pejabat atau kalimat penutup surat, sering kita dapatkan ungkapan menggunakan kata haturkan.Â
Mari kita cermati dua contoh kalimat berikut.
(1) Kami menghaturkan banyak terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu dalam pertemuan ini.
(2) Atas kunjungan Bapak, saya haturkan terima kasih.
Dalam pembahasan kata haturkan ini, Arifin dan Hadi (2009) menjelaskan, kata haturkan digunakan orang karena dianggap lebih sopan dan takzim seperti halnya dalam bahasa Jawa atau bahasa Sunda. Anggapan ini dinilai tidak tepat karena bentuk baku dalam bahasa Indonesia adalah ucapkan/mengucapkan. Adat bahasa Indonesia berbeda dari adat bahasa daerah Jawa/Sunda.Â
Setali tiga uang, bila kita mencari kata hatur atau haturkan dalam KBBI VI pun tidak akan kita dapatkan. Dalam bahasa Indonesia kata yang dibakukan dan dianjurkan digunakan dalam konteks ini adalah ucapkan atau mengucapkan.
Dengan demikian, kalimat (1) dan (2) di atas dapat kita cermatkan sebagai berikut.
(1) Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu dalam pertemuan ini.
(2) Atas kunjungan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Referensi