Dalam kegiatan berbahasa sehari-hari, bentuk sensitifitas, sensifitas, dan sensitivitas dapat kita temukan. Dengan demikian, paling tidak ada tiga versi penulisan.
Bentuk manakah yang dibakukan dan dianjurkan digunakan dalam kegiatan berbahasa ragam formal?Â
Dalam KBBI VI Daring dicantumkan,
- sensitivitas: perihal cepat menerima rangsangan; kepekaan
- sensitifitas: bentuk tidak baku
- sensifitas: bentuk tidak baku
Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa bentuk baku dari tiga variasi di atas adalah sensitivitas, bukan sensitifitas atau sensifitas.
Pertanyaan berikutnya, bukankah kata dasar yang baku adalah sensitif, bukan sensitiv? Mengapa menjadi sensitivitas?
Dalam hal ini yang perlu kita ingat adalah, kata sensitivitas langsung diserap dari bahasa asing sensitivity. Kata dasarnya benar, sensitif. Namun, sensitvitas dari sensitivity. Jadi, prosesnya bukan kata dasar sensitif dalam bahasa Indonesia kemudian diberi akhiran -itas.
Referensi
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sensitivitas diakses 22-12-2024
https://www.merriam-webster.com/dictionary/sensitivity diakses 22-12-2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H