Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... Guru - mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Belajar menulis. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Polemik Frasa 'Bebas Parkir'

7 November 2024   05:27 Diperbarui: 7 November 2024   07:17 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kegiatan berbahasa, terutama bahasa tulis, kita masih menemukan variasi tulisan terkait parkir, di antaranya,

  • parkir gratis
  • dilarang parkir, dan 
  • bebas parkir.

Parkir gratis bermakna orang-orang yang memarkir kendaraan di tempat itu tidak perlu membayar uang parkir.

Dilarang parkir bermakna orang-orang dilarang memarkir kendaraan di tempat tersebut.

Bebas parkir? Inilah yang sering menjadi masalah. Bebas parkir memiliki dua makna yang bisa menimbulkan polemik, yaitu

  • Bebas parkir= leluasa parkir/dibebaskan dari pembayaran parkir (beranalogi pada free parking),
  • Bebas parkir= dilarang parkir (beranalogi pada bebas asap rokok, bebas becak, atau bebas banjir).

Dengan demikian, dianjurkan tidak menggunakan frasa bebas parkir untuk menghindari ambiguitas makna bebas parkir. 

Bagaimana solusinya? Sugono (2011) dan Arifin (2009) memberikan saran sebagai berikut.

  • Jika bebas parkir dimaksudkan leluasa parkir/dibebaskan dari pembayaran parkir, gunakan frasa parkir gratis.
  • jika bebas parkir dimaksudkan dilarang parkir, gunakan frasa dilarang parkir.  

Referensi

Sugono, Dendy. 2011. Buku Praktis Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Badan Bahasa.

Arifin dan Hadi. 2009. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun