Kosakata negara dan negeri sering kita dapatkan dalam kegiatan berbahasa sehari-hari. Berikut contohnya.
- Kekuasaan dan Kedaulatan Negara (https://fh.unmul.ac.id/upload/file/download/08-01-2023-ilmu-negara-kekuasaan-dan-kedaulatan-negara.pdf diakses 27 Oktober 2024)
- Mengabdi Untuk Negeri (https://madiuntoday.id/berita/2024/01/28/mengabdi-untuk-negeri diakses 27 Oktober 2024)
Timbul pertanyaan, apakah makna kedua bentuk kata tersebut sama? Bagaimana penggunaannya dalam kalimat?
Mari kita telusuri beberapa penjelasan tentang makna negara dan negeri.
Dendy Sugono dkk (2011) menjelaskan, kata negeri tidak sama artinya dengan negara. Negeri berarti kota, tanah tempat tinggal, wilayah atau sekumpulan kampung (distrik) di bawah kekuasaan seorang penghulu (seperti di Minangkabau). Negara berarti persekutuan bangsa dalam suatu daerah yang tentu batas-batasnya dan diurus oleh badan pemerintah yang teratur.
Menurut KBBI VI Daring,
- negara: organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya,
- negeri: tanah tempat tinggal suatu bangsa; kampung halaman; tempat kelahiran; negara; pemerintah (lawan kata swasta); nagari.
Singkatnya, negara berkaitan dengan organisasi atau kelompok sosial yang menjalankan fungsi pemerintahan. Adapun negeri berkaitan dengan tanah atau tempat tinggal secara geografis suatu negara atau kelompok masyarakat.
Berdasarkan penjelasan di atas, bentuk mana yang lebih tepat dari nama lembaga di bawah ini,
- sekolah negeri/sekolah negara
- perguruan tinggi negeri/perguruan tinggi negara, danÂ
- pengadilan negeri/pengadilan negara.
Benar. Jika lembaga-lembaga tersebut merupakan lembaga yang dikelola oleh pemerintah secara teratur, penamaan yang lebih tepat adalah sekolah negara, perguruan tinggi negara, dan pengadilan negara.
Referensi
Sugono, Dendy. 2011. Buku Praktis Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Badan Bahasa.