Baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulisan, ketika pengguna bahasa ingin mengungkapkan konsep angkutan umum beroda empat atau lebih yang dapat memuat banyak penumpang, muncul kata bus dan bis. Kedua kata tersebut sama-sama digunakan. Banyak yang mengatakan bus namun tidak sedikit pula yang mengatakan bis.
Lalu, dari dua bentuk tersebut, bentuk mana yang dibakukan?
J.S. Badudu (2009) menetapkan kata bus berasal dari bahasa Belanda dan/atau Inggris. Kata bus tersebut diartikan sejenis kendaraan bermotor yang besar untuk penumpang, beroda empat atau lebih.
KBBI VI Daring memunculkan bentuk kata bus dan bis. Berikut penjelasan makna dua kata tersebut.
- bus: kendaraan bermotor angkutan umum yang besar, beroda empat atau lebih, dapat memuat penumpang banyak; tiruan bunyi angin berembus; bank umum syariah (BUS).
- bis: kotak kecil (di tepi jalan, di depan kantor pos), milik kantor pos, tempat memasukkan surat yang akan dikirimkan melalui jasa kantor pos; kotak kecil di depan rumah (kantor) ;tempat hinggap (dalam permainan seperti sofbol dan bisbol) pemukul atau pelari yang diletakkan di tiap sudut lapangan, biasanya terbuat dari kain terpal berbentuk segi empat seperti bantal tipis; dua kali lagi; sekali lagi; diulang atau ditambah lagi; tambahan atau susulan pada pasal undang-undang; pipa dari besi atau semen, cor, plastik untuk got dan sebagainya; pembuluh; kain (pita) untuk hiasan pada bagian tepi baju dan sebagainya; pelisir; tempat menyimpan persediaan makanan, terbuat dari anyaman daun pandan duri berbentuk silinder berukuran kecil.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kata bus merupakan kata yang dibakukan dan dianjurkan digunakan dalam kegiatan berbahasa ketika pengguna bahasa ingin mengungkapkan konsep kendaraan bermotor yang besar untuk penumpang, beroda empat atau lebih. Adapun kata bis memiliki makna lain yang berbeda dari kata bus.
Referensi
Badudu, J.S. 2009. Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Kompas.
KBBI VI Daring. Badan Bahasa. Kemendikbudristek RI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H