Tidak sedikit pengguna bahasa yang masih kebingungan ketika menulis gabungan kata yang mendapatkan imbuhan. Gabungan kata yang dimaksud adalah dua atau lebih kata yang digabungkan semisal tanggung jawab, lipat ganda, dan hancur lebur. Mendapatkan imbuhan maksudnya gabungan kata tersebut dibubuhi imbuhan, baik awalan/prefiks (-me, -ber, -ter), akhiran/sufiks (-an, -lah, -kah), maupun awalan-akhiran/konfiks (ke-an, per-an, me-kan, di-kan).Â
EYD Kelima memberikan kaidah,Â
- Gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran ditulis terpisah. Misalnya: menganak sungai, bertanggung jawab, berlipat ganda.
- Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Misalnya: dilipatgandakan, menggarisbawahi, petanggungjawaban.
Mari kita cermati contoh penggunaan imbuhan dalam kalimat berikut ini.
(1) Pada akhir periode kepengurusan, para pejabat diminta mempertanggungjawabkan kepengurusannya.
(2) Pidato pertanggungjawaban dari pemimpin di akhir kepengurusan merupakan hal biasa dalam sebuah organisasi.
(3) Pejabat itu menyatakan siap bertanggung jawab atas kejadian yang dialami bawahannya.
(4) Para petani mendapat hasil berlipat ganda pada panen raya kali ini.
(5) "Lipat gandakan upah mereka untuk panen saat ini," perintah juragan itu.Â
Referensi
Badan Bahasa. 2022. Ejaan yang Disempurnakan Kelima. Â Jakarta: Kemendibudristek RI.