Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan kasus penganiayaan balita di Daycare Depok. Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman maksimal lima tahun penjara.
Hampir semua media, baik media arus utama maupun  media biasa saja menggunakan istilah daycare atau 'daycare'.
Apakah tidak ada padanan kata daycare dalam bahasa Indonesia?
Apabila kita membuka aplikasi PADANAN ISTILAH (Pasti) melalui laman https://pasti.kemendikbud.go.id yang dikelola dan dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, tercantum istilah tempat penitipan anak sebagai padanan dari istilah asing day care center. Selain itu terdapat istilah klinik siang sebagai padanan istilah asing day care.
Bila kita menengok istilah day care dalam Kamus Inggris Daring Merriam Webster, dapat kita temukan istilah day care yang didefinisikan,
- supervision of and care for children or physically or mentally disabled adults that is provided during the day by a person or organization; a program, facility, or organization offering day care.Â
- Sentence example: She left work early to pick up her son from day care.
Bagaimana dengan KBBI VI Daring? Dalam kamus bahasa Indonesia mutakhir yang dikelola oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tersebut terdapat istilah,
- panti asuhan: rumah tempat memelihara dan merawat anak yatim atau yatim piatu dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas, sebenarnya padanan day care dalam bahasa Indonesia sudah ada yaitu tempat penitipan anak.
Namun tidak bisa dimungkiri, istilah ini tidak kurang populer dan tidak banyak digunakan dalam pemberitaan media massa. Salah satu buktinya dalam kasus penganiayaan balita di tempat penitipan anak di Depok belakangan ini tidak digunakan oleh media massa.
Hal ini menjadi tantangan bagi para redaktur dan awak media. Kenapa tidak percaya diri untuk menggunakan istilah tempat penitipan anak ini alih-alih day care atau daycare.
Di sisi lain ini juga menjadi tantangan bagi Badan Bahasa untuk mencari bentuk padanan baru selain tempat penitipan anak. Barangkali istilah tersebut oleh para pengguna bahasa dirasa terlalu panjang dan kurang kekinian.