"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (QS Al Baqarah: 261).
"Siapa saja membawa amal baik, baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya" (QS Al An'am: 160). "Siapa saja meniatkan sebuah kebaikan, sekalipun tidak melakukannya, Allah tuliskan baginya satu kebaikan yang utuh. Jika dia meniatkannya dan melakukannya, Allah tuliskan baginya sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan yang sangat banyak" (HR Al Bukhari, 6491 dan Muslim, 207).
Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (8/182), ketika menjabarkan hadis di atas, Al Mubarakfuri mengatakan bahwa pelipatgandaan kebaikan hingga sepuluh kali adalah pelipatan minimal. Pasalnya, Allah Azza Wajalla berfirman, "Allah melipatgandakan (ganjaran) bagai siapa yang Dia kehendaki" (QS Al Baqarah: 261).Â
Bahkan, ada amalan dengan pahala tak berbilang, hanya Allah yang sanggup menghitungnya. Itulah pahala puasa. Allah mengatakan,"Semua amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Ia adalah milik-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya" (HR Bukhari, 5.927 dan Muslim, 1.151). Â Juga pahala kesabaran. Kata Allah,"Sesungguhnya hanya orang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (QS Zumar: 10).
Amalan lain yang juga berpahala fantastis adalah membaca kitabullah. "Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah, baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan, alif lam mim sebagai satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf" (HR Bukhari dalam At Tarikh Al Kabir, 679).
Bila Anda bertobat dari keburukan yang telah lalu, Allah akan mengonversi menjadi kebaikan sebanyak mantan keburukan Anda. "Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang" (QS Al Furqan: 70).
Satu lagi, Lailatulqadar. "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan" (QS Al Qadar: 3). Masya Allah. Satu malam setara dengan 1.000:12= 83 tahun. Bila Nabi menaksir umur mayoritas umat beliau antara 60-70 tahun (HR At Tirmidzi, 3550), berarti satu malam yang teraih itu bisa memberikan surplus antara 13--23 tahun. Semoga kita setiap tahun mendapatkan Lailatulqadar. Selamat berburu!
Terakhir. Ini merupakan tantangan. Rasulllah bersabda "Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak mengandung dosa maupun memutus silaturahmi, Allah berikan ia salah satu dari tiga hal: dikabulkan doanya saat itu juga, disimpan di akhirat, atau dipalingkan dari keburukan semisal." "Kalau begitu, kita akan memperbanyak (doa)" timpal para sahabat. "Allah sanggup memberi lebih banyak lagi," jawab beliau (HR Ahmad, 11.133).
Bila Anda mengabdikan diri sebagai buruh yang bekerja kepada Allah. Tidak akan merugi budak yang menghambakan diri pada tuan yang bernama Allah. Dialah majikan yang Maha Pemurah. Bagaimana tidak, hanya niat berbuat baik, sudah dicatat sebagai sebuah kebaikan utuh. Bila melaksanakannya, minimal mendapat sepuluh kebaikan dengan kali hingga tujuh ratus. Bahkan, tak terhingga. Anda tertarik? Ini syaratnya.
"Katakanlah: sesungguhnya salatku, ibadatku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta Alam." "Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)" Â (QS Al An'am: 162--163). (Serial Petani 2 Negeri, Hayik El Bahja, #11 dari 60).
