Mohon tunggu...
Tata Danamihardja
Tata Danamihardja Mohon Tunggu... -

I'm a man, smart, but neglected by the system. Managing several blogs, including http://tatapedia.blogspot.com and http://tataberpuisi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sempurna

18 Oktober 2013   09:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:23 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indah benar kata ini. Begitu indahnya sehingga banyak orang yang berupaya dengan segala cara, kalau perlu sampai jungkir balik, untuk mendapatkan predikat sempurna. Dan keinginan untuk mencapai titik ini bisa terjadi dalam hal apa pun. Kecantikan, ketampanan, kekayaan, kehebatan, kepintaran, kegelian.... eh, itu mah nggak termasuk ya?

Intinya untuk hal yang baik-baik orang selalu ingin mencapai kesempurnaan. Lalu kenapa? Nggak boleh? Boleeeeh, namanya juga usaha. Tapi saya ingin mengingatkan saja bahwa untuk kita - manusia, makhluk - sempurna itu tak pernah ada. Jadi, mau dicari ke mana pun, mau jungkir balik sampai puyeng pun, kita tak akan pernah mendapatkannya. Sempurna, atau tepatnya Maha Sempurna, hanya milik dan untuk Allah.

Bahkan orang seganteng saya pun pasti ada kekurangannya. Ups, jangan pernah percaya dengan orang yang memuji diri sendiri. Itu ciri-ciri kesombongan dan sombong itu tanda-tanda ketidakpercayaan diri. Saya tentu saja termasuk pengecualian :) Nggak deeeeh... maksudnya begini: selain kelebihan, setiap orang pasti punya kekurangan.

Maka yang bisa dlakukan adalah selalu meningkatkan sisi baik kita untuk menutup atau mengimbang kekurangan kita. Jangan panik kalau kita punya kekurangan, sebab itu artinya kita termasuk manusia normal. Kalau masih memungkinkan, perbaiki saja kekurangan itu. Di sisi lain, tingkatkan juga kelebihan kita (kecuali kelebihan bobot ya..).

Itu pun nggak perlu ngotot. Raih sisi terbaik kita sebatas kemampuan. Yang penting upaya kita sudah maksimal. Sisanya serahkan saja kepada yang Maha Sempurna. Jangan pernah terobsesi dengan kesempurnaan.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, izinkan saya memberitahu Anda sebuah rahasia: Kekurangan itu bisa dikonversi menjadi kelebihan pada saat kepepet. Nggak percaya? Nih, saya kasih contoh.

Kalau saya ditantang ganteng-gantengan sama Brad Pitt, jelas saya bakalan kalah. Jangankan sama Brad Pitt, sama Bang Maman dari Kalipasir saja saya belum tentu menang (akhirnya ngaku juga...). Maka, biar nggak minder, saya harus mengkonversi kekurangan itu menjadi hal yang lebih terhormat.

Caranya? Gampang kok, saya cuma perlu mengatakan: Saya LEBIH jelek dari Brad Pitt. Artinya saya masih punya KELEBIHAN dibanding Brad Pitt. Jadi meski pun kalah, saya berharap kekalahan saya tidak terlalu menyakitkan. Kesian amat ya?

Ya sudah lah, pokoknya jangan terobsesi kesempurnaan, nikmati hidup, perbaiki kekurangan, tingkatkan sisi baik dan kelebihan kita di sisi yang lain. Termasuk - misalnya - kemampuan mengalahkan Brad Pitt dengan cara yang manipulatif :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun