Jakarta- Kita tinggal di ibu kota yang dengan mudahnya kita dapat menggunakan segala fasilitas yang telah tersedia. Namun kerap kali kita merasakan adanya ketidaknyamanan dengan lingkungan sekitar kita. Salah satunya adalah sampah yang berserakan di jalan ibu kota. Tidak hanya sampah yang berserakan, gorong-gorong yang tersumbat karena sampah yang menumpuk ini pun dapat menyebabkan banjir. Jika banjir datang pasti banyak orang yang merasa kesulitan. Sulit untuk berangkat kerja, pergi sekolah atau melakukan aktivitas lainnya.
Namun rasanya kita tidak perlu merasa cemas lagi. Dengan adanya pasukan oranye hal hal seperti contoh diatas tadi dapat diselesaikan dengan mudah. Ya, sesuai dengan namanya yaitu "pasukan oranye", mereka adalah petugas petugas kebersihan yang menggunakan seragam berwarna orange. Mulai dari menjaga kebersihan jalanan, membersihkan sungai atau kali, serta menangani masalah banjir. Pastinya kita pernah atau bahkan sering melihat pasukan oranye yang sedang bekerja di sekitar jalan. Dimulai dari pagi hari, mereka menyapu jalanan dari daun-daun yang membuat jalanan kotor, bahkan sampah yang dibuang sembarangan oleh orang-orang.
Selain membersihkan jalanan yang kotor, mereka juga membersihkan kali atau gorong-gorong yang tersumbat oleh sampah yang menumpuk. Mereka tidak mengenal kata takut, kotor maupun jijik. Semua hal itu mereka lakukan agar kota Jakarta bersih dan nyaman. Padahal, tidak jarang saat melakukan pekerjaannya banyak bahaya yang mengancam karena mereka harus terjun langsung di jalanan yang ramai kendaraan maupun di kali yang terkadang cukup dalam atau arus yang lumayan besar.
Ada penampakan menarik di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, disaat siang hari terdapat beberapa anggota dari pasukan oranye yang sedang beristirahat. Ada yang hanya sekedar duduk sambil menikmati minuman dingin, makan siang bersama kerabatnya, atau sekedar bercengkrama. Salah satunya bernama Dery. Ia bekerja sudah 2,5 tahun kurang lebih. Alasannya untuk menjadi pasukan orange cukup sederhana yaitu membersihkan kota Jakarta. "Cara kerja kami dibagi menjadi per tim. Dengan setiap tim ditempatkan di zona dan rw-rw yang berbeda" tuturnya. Ia mengaku tidak ada perbedaan prosedur kerjanya dalam pergantian gubernur Jakarta tahun ini.
Tentunya terdapat duka yang mereka alami selama bekerja. Seperti hal nya mereka harus merasakan panas nya terik matahari langsung dari pagi hingga siang hari. Tidak hanya itu, saat musim hujan pun mereka tetap bekerja seperti hari-hari biasa mengingat pekerjaan mereka adalah berhadapan langsung dengan alam dan berada di luar ruangan. Namun hal itu tidak membuat Dery dan tim nya patah semangat untuk tetap membersihkan kota Jakarta. Dery merasa hal seperti itu tidak menjadi beban berat untuk dirinya selama pekerjaan nya ini dilakukan bersama teman-teman nya, sehingga susah dan senang pun dirasakan bersama.
Kita tidak dapat terus menerus mengandalkan orang lain tentunya. Sebagai masyarakat yang perduli dengan lingkungan, kita pun harusturut serta membantu pekerjaan pasukan oranye seperti tidak seenaknya membuang sampah sembarangan di jalan. Berawal dari perbuatan yang kecil, namun hal itu bisa membawa dampak positif yang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H