Cikarang -- (26/4/18) Siapa yang tidak ingin menjadi individu pintar dan sukses?
Tentunya setiap individu menginginkan hal tersebut bukan?
Kepintaran dan kesuksesan seseorang dapat dilihat dari bagaimana cara mereka mendapatkannya. Banyak faktor yang mempengaruhi, terutama pendidikan.
Berbicara soal pendidikan, President University adalah salah satu tempat belajar, dimana tiap individu dapat memperoleh pengetahuan yang cukup luas. Hal tersebut dikarenakan para pengajarnya memiliki kualitas yang sangat tinggi.
Bagaimana tidak? Sebagian besar tenaga pengajar di President University merupakan lulusan S2 luar negeri, bahkan beberapa diantaranya sudah mendapat gelar S3. Tidak tanggung-tanggung, negara tempat para dosen mengambil S2 di antaranya ialah Amerika, Inggris, Australia, dan masih banyak lagi. Soo ... tidak perlu diragukan lagi dalam hal mengajarnya.
Salah satu dosen mengatakan "Lulusan President University adalah lulusan yang siap untuk terjun ke lapangan (bekerja). Jarang sekali bagi mereka (para alumni) sulit untuk mendapatkan pekerjaan", tutur Anathasia Citra, S.Sos., M.Si., selaku dosen Komunikasi.
Hal tersebut membuktikan bahwa para peserta didik memiliki pengetahuan dan skill yang tidak perlu diragukan lagi. Semua karena para pengajar yang selalu memberikan materi-materi segar yang dapat mudah diterima oleh para mahasiswanya.
Perguruan tinggi yang terletak di Jababeka Education Park ini adalah salah satu universitas swasta bertaraf internasional, yang di mana banyak international students, diantaranya berasal dari Vietnam, China, Afghanistan, Timor Leste, dll, yang memutuskan untuk menuntut ilmu di President University. Oleh karenanya, salah satu faktor para dosen bisa mengajar ialah mereka yang harus fasih berbahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Semua materi yang di berikan oleh dosen menggunakan bahasa Inggris. Hal ini berlaku untuk kelas pagi maupun kelas malam.
"Yang dirasain itu pastinya cara mengajarnya dan tingkat kesulitan materi dari mata kuliah yang disampaikan. Ada banyak sekali dosen yang ngajarin kita tuh pake standar luar negeri. Walaupun emang susah, tapi setelah di lewati, berasa banget manfaatnya, dan bener-bener nambah pengetahuan. Challenge-nya tuh di situ. Dan karena udah terbiasa dengan materi-materi yang sulit dan penerapan yang sulit, nanti kalau mau lanjut sekolah di luar negeri atau lanjut kerja, kita ga bakal terlalu kaget, karena udah pernah diajarin sebelumnya di sini, dan lama-lama jadi terbiasa.", ungkap salah satu mahasiswa komunikasi, Jessica Florencia.
Sooo... tunggu apa lagi?