Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman. Belajar merupakan tugas pokok siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran bukan hanya harapan siswa yang bersangkutan, melainkan juga merupakan harapan orang tua, pendidik, dan masyarakat. Konsepsi tentang belajar, dalam perkembangannya tidak hanya terbatas pada keterkaitan manusia dengan lingkungan hidupnya. Perkembangan konsepsi tersebut sejalan dengan teori-teori belajar yang terus mengalami pengembangan. Teori belajar merupakan salah satu pilar utama dalam pendidikan dan psikologi yang berfokus pada bagaimana individu memperoleh, mengolah, dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan. Teori Gestalt muncul pada awal abad ke-20 sebagai respons terhadap pendekatan reduksionis dalam psikologi yang mendominasi saat itu, seperti behaviorisme dan psikologi introspeksi. Didirikan oleh sekelompok psikolog Jerman, termasuk Max Wertheimer, Wolfgang Khler, dan Kurt Koffka, Gestalt menekankan bahwa pengalaman manusia harus dipahami sebagai keseluruhan yang terorganisir, bukan sekadar kumpulan bagian-bagian yang terpisah.
Teori belajar gestalt dapat menunjang proses pemahaman siswa terhadap pembelajaran dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Melalui pembelajaran di lingkungan sekitar, siswa akan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diajarkan daripada hanya sekedar pengalaman dan hafalan. Jika pelajaran matematika diajarkan dengan menggunakan teori gestalt maka siswa akan menjadi tertarik dalam belajar karena dengan teori tersebut siswa akan dibiarkan memecahkan masalah dan memahami konsep dari materi yang diajarkan dengan berinteraksi dengan lingkungannya sehingga siswa lebih mudah dalam pemahaman materi.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM TEORI GESTALT
Pembelajaran teori belajar Gestalt pada luas dan keliling bangun datar yakni dengan menghubungkan interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Masalah:
Berapa luas laying-layang jika diketahui d1 24cm dan d2 25 cm?
Langkah I
Guru meminta siswa untuk membuat layang-layang dengan bahan-bahan yang telah disiapkan sebelumnya, dengan ukuran sebagai berikut:
d1 = 24cm, dan d2 = 25cm
Langkah II