Mohon tunggu...
Tasya Salsabilla Dirgantari
Tasya Salsabilla Dirgantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi di UPNVJ

i love doing art and writing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sering Oversharing di Media Sosial? Ayo Kurangi Mulai Sekarang

26 Maret 2023   09:05 Diperbarui: 26 Maret 2023   09:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tindakan oversharing. Sumber: Pexels/Cottonbro Studio

Bermain media sosial sudah menjadi kebiasaan sehari-hari manusia di zaman sekarang. Fungsi dari media sosial adalah untuk berbagi dan bertukar informasi serta hiburan. Di balik banyaknya dampak positif dari media sosial, terdapat juga dampak negatif apabila tidak digunakan dengan bijak. Mudahnya akses berbagi di media sosial inilah yang membuat seseorang menjadi rentan melakukan oversharing. 

Perilaku oversharing adalah keadaan ketika seseorang berbagi informasi kehidupan pribadi secara berlebihan atau yang tidak perlu diketahui oleh banyak orang. Contohnya adalah mencurahkan masalah pribadi dengan sangat detail, membagikan data pribadi, hingga terus update aktivitas sehari-hari di media sosial tanpa adanya batasan. Oversharing ini membuat hal yang seharusnya bersifat pribadi kini malah menjadi konsumsi publik. 

Dilansir dari KlikDokter, penyebab dari perilaku oversharing adalah orang yang melakukan hal tersebut merasa kesepian di kehidupan nyata, sehingga ia membutuhkan perhatian dan mendapatkannya dari media sosial. Seiring berjalannya waktu, ini akan menjadi candu. Selain itu, hal ini juga berarti bahwa orang tersebut kurang memiliki personal boundaries atau batasan diri yang menyebabkannya bisa mengunggah apapun tanpa memikirkan konsekuensinya.

Apakah kamu salah satu orang yang sering melakukan oversharing di media sosial? Jika iya, ayo kurangi mulai sekarang demi kebaikan dan keamanan dirimu sendiri ya! Mungkin terasa lega setelah menuangkan isi hati dan pikiranmu ke dalam media sosial, namun kamu tidak akan tahu apa isi pikiran orang lain setelah melihat unggahanmu. Bisa saja terjadi apabila kamu mengumbar banyak data pribadi dan aktivitas harianmu dengan detail, maka akan memunculkan niat jahat dari seseorang untuk mencelakaimu. Misalnya, pencurian barang, penipuan identitas, citra diri di mata orang lain menjadi buruk, hingga dikuntit oleh orang asing. Selain bentuk kejahatan, oversharing juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mentalmu, lho! Sangat bahaya bukan?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi perilaku oversharing. Diantaranya adalah kamu harus sadar bahwa memiliki personal boundaries adalah hal yang penting untuk dimiliki, termasuk dalam media sosial. Kamu bisa coba untuk pertimbangkan mana hal yang sebaiknya bisa diunggah ke media sosial dan mana yang tidak, karena pada dasarnya adalah tidak semua hal yang terjadi pada dirimu harus diketahui oleh orang lain.

Ingat, jejak digital itu abadi. Ketika kamu sedang dalam kondisi emosional yang tidak stabil, sebaiknya jauhi sementara media sosial dan redakan terlebih dahulu emosimu. Mengapa? karena apabila kamu sudah berniat untuk meunggah suatu hal ke media sosial, kamu juga harus paham dan sadar bahwa hal itu akan dikonsumsi oleh orang lain. Mulai sekarang, ayo bijak dalam menggunakan media sosial dan kurangi oversharing ya! Jika butuh teman cerita, kamu bisa mencurahkannya ke orang terdekatmu atau ke psikolog sekalipun yang akan mendengarkan dan membantumu dalam mencari solusi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun