Mohon tunggu...
Tasya Rahmatika
Tasya Rahmatika Mohon Tunggu... mahasiswa

maen game,menulis,jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Program Makan Siang Gratis

16 Januari 2025   16:23 Diperbarui: 16 Januari 2025   16:23 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Program Makan Siang Gratis di Indonesia: Inisiatif untuk Meningkatkan Gizi Anak

Program Makan Siang Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia pada awal Januari 2025 bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa dari tingkat PAUD hingga SMA. Inisiatif ini merupakan salah satu program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dirancang untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak di seluruh Indonesia.

Tujuan dan Penerima Program

Program ini ditujukan untuk menjangkau seluruh siswa, termasuk anak di bawah lima tahun (balita) dan ibu hamil, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan gizi harian mereka. Setiap penerima akan mendapatkan satu kali makan bergizi setiap hari, yang dirancang untuk memenuhi 30-35% dari kebutuhan gizi harian mereka. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada siswa, tetapi juga memperhatikan kesehatan ibu dan anak secara keseluruhan.

Manfaat Program

Program Makan Siang Gratis memiliki berbagai manfaat, antara lain:

  1. Peningkatan Gizi: Memberikan asupan nutrisi yang seimbang bagi siswa, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
  2. Dukungan Pendidikan: Nutrisi yang baik dapat meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar siswa di kelas.
  3. Penghematan Biaya: Mengurangi beban finansial orang tua dalam menyediakan makanan bagi anak-anak mereka.
  4. Kesehatan Masyarakat: Meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum dengan memastikan anak-anak mendapatkan makanan yang bergizi.

Tantangan dalam Implementasi

Meskipun program ini menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi:

  • Prioritas Gizi: Ada kekhawatiran bahwa fokus pada pemenuhan gizi siswa dapat mengesampingkan kebutuhan gizi balita dan ibu hamil, yang merupakan periode kritis bagi perkembangan anak.
  • Anggaran dan Sumber Daya: Program ini memerlukan anggaran yang besar, diperkirakan mencapai Rp71 triliun pada tahun pertama, dengan target hingga 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2029.
  • Standar Kualitas Makanan: Terdapat tantangan dalam memastikan bahwa makanan yang disediakan memenuhi standar gizi yang diperlukan.

Pelaksanaan Program

Program ini dilaksanakan melalui 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi di Indonesia. Setiap titik akan berfungsi sebagai dapur umum untuk memasak dan mendistribusikan makanan kepada penerima manfaat. Pada tahap awal, program ini menargetkan sekitar 600.000 anak di berbagai tingkat pendidikan.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun