Mohon tunggu...
Tasya Qistiyah
Tasya Qistiyah Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis amatir yang sedang berkembang

Pribadi yang mencoba mengekspresikan suatu riuh riangnya isi kepala, suka traveling, dan gemar membaca, akhir-akhir ini tertarik mengenai pembahasan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pandangan Nilai Seseorang pada Kehidupan

11 Februari 2024   18:54 Diperbarui: 11 Februari 2024   19:00 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurutmu value yang tinggi itu mencakup apa saja?

Saat ini aku memiliki pandangan bahwa banyak sekali yang aku temui bahwa definisi seseorang yang memiliki high value ialah dia yang telah mencapai kesempurnaan dunia dengan apa yang dia peroleh atas segala usahanya. Memiliki latar belakang yang baik, latar belakang pendidikan yang tinggi, bahkan dikenal dan disegani banyak orang karena komunikasinya yang bagus, materi yang melimpah, jabatan yang ia duduki dan masih banyak lagi lainnya. Secara sekilas memang tak salah jika predikat high value jatuh pada seseorang yang masuk pada kualifikasi tersebut.

Namun terkadang kita terlalu fokus dengan nilai kuantitas dalam memandang seseorang yang cenderung melihat apa saja pencapaiannya. Benar, itu bukan suatu hal yang perlu di perdebatkan, bagaimanapun mereka pasti memiliki cerita perjuangannya yang jatuh bangun agar sampai pada titik yang ingin dia raih.

Akan tetapi kita tidak boleh lupa bahwa seseorang yang memiliki value tinggi bukan hanya sebatas itu saja, tetapi juga mencakup bagaimana kepribadian seseorang dalam memperlakukan dirinya sendiri dan orang lain. Bahkan dalam teorinya pun predikat seseorang yang di akui memiliki value yang tinggi ialah memiliki adab yang baik, bijaksana dalam segala situasi dan kondisi tanpa merugikan berbagai pihak, memiliki empati dan simpati serta mempertimbangkan dengan tenang hal apa yang harus dilakukan untuk mencapai keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri atau bahkan untuk keputusan bersama.

Ketika kita bersosialisasi, tanpa disadari orang sekitar akan menilai bagaimana cara kita berinteraksi dan bersikap baik kepada orang-orang disekitar. Aku anggap sikap atau adab yang baik merupakan wajah untuk mengenali siapa diri kita.

Jika boleh ku tambahkan, nilai seseorang juga dapat dilihat dari pola pikirnya. Hanya sekedar memperlakukan orang dengan baik mungkin hal yang biasa karena orang yang manipulatif pun bisa mencontohkannya, tetapi ada suatu hal yang dapat mencerminkan bahwa ia benar-benar memiliki high value, ialah dia juga membawa dirinya untuk tumbuh dan berpikir positif, tidak memandang rendah orang-orang dan lingkungan di sekitarnya, menghargai sebuah pendapat, bahkan agar tidak terpengaruh dengan keadaan ia cenderung  mencari tau secara luas dan mendalam seperti apa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi, bagaimana seseorang tersebut dapat melakukan hal yang demikian.

Jadi menurutku, ketika sebuah pencapaian seseorang tidak disandingkan oleh etika, orang tersebut terlihat redup. Lain hal jika dia masih dalam proses pencapaian namun beretika, ia akan bersinar. Adab, sopan santun atau beretika memiliki peran penting untuk memperkenalkan diri kita terhadap dunia. 

InsyaAllah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun