Imperfect (2019), film yang digarap oleh Ernest Prakasa mengangkat isu mengenai bullying yang sering terjadi di masyarakat terutama pada kaum perempuan di Indonesia.
Body shamming merupakan salah satu bentuk bullying yang kerap terjadi dimasyarakat dan menyebabkan orang-orang yang terkena dampak dari body shamming menjadi kurang percaya diri untuk menunjukan kelebihan mereka di depan umum.
Film Imperfect merupakan film dari adaptasi novel berjudul Imperfect : A Journey to Self-Acceptance yang ditulis oleh istri Ernest Prakasa, Meira Anastasia. Novel Imperfect merupakan kisah nyata yang dialami oleh Meira ketika mendapatkan komentar buruk dari banyak orang di media sosial mengenai tubuh dan penampilannya. Melalui film Imperfect, Meira dan Ernest ingin membuat masyarakat terutama kaum perempuan yang mengalami body shamming untuk belajar mencintai diri sendiri, fokus mencari kebahagiaan dan tidak membandingkan hidupnya dengan orang lain.
Mulai memahami bahwa hidup tidak selalu mendengarkan dan memikirkan perkataan buruk mereka. Tetapi cukup mencintai diri sendiri dan fokus untuk membahagiakan diri sendiri serta membangun kepercayaan diri menunjukan kelebihan yang dimiliki didepan masyarakat luas.
Ernest Prakasa mengusung romantic - comedy pada film Imperfect, terlihat pada poster film yang ditunjukan melalui tulisan slogan “Karier, Cinta & Timbangan”, gambar Jessica Mila dan Reza Rahardian sebagai pemeran utama berdiri diatas timbangan besar.
slogan “Karier, Cinta & Timbangan” yang tertulis, ingin memberikan gambaran kepada penonton yang menjadi topik utama dalam film Imperfect adalah permasalahan tokoh Rara yang diperankan Jessica Mila mengenai berat badan yang berlebihan mempengaruhi kisah cintanya dan pekerjaanya.
Ernest Prakasa melalui film Imperfect menyampaikan kejadian realita bullying yang sering terjadi di masyarakat, dengan memberikan komentar buruk terhadap badan seseorang baik secara langsung di lingkungan keluarga, sosial maupun melalui media sosial.