Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat telah menyelenggrakan program PKL MBKM SKM Penggerak, dengan menerjunkan mahasiswa semester 7 di berbagai instansi dan wilayah. Dalam program PKL ini mahasiswa diwajibkan untuk melakukan intervensi kesehatan. Salah satu lokus komunitas adalah di Kalurahan Banguntapan, dalam intervensinya mahasiswa PKL telah membuat sebuah buku panduan berjudul "Buku Panduan Praktis: Prinsip Kreasi dan Modifikasi Menu PMT Balita 6-59 Bulan" yang bertujuan memberikan panduan praktis dalam penyediaan makanan tambahan bagi balita berusia 6 hingga 59 bulan. Buku ini dirancang sebagai sarana untuk mendukung orang tua dan kader dalam menciptakan variasi menu Makanan Tambahan (MT) yang bergizi dan menarik, sesuai dengan kebutuhan gizi harian balita.
Panduan ini mengedepankan prinsip-prinsip kreasi dan modifikasi menu, sehingga memudahkan orang tua dan kader dalam mengoptimalkan sumber bahan pangan lokal dengan cara yang inovatif dan ekonomis. Buku ini juga dilengkapi dengan resep praktis serta tips penyajian yang menarik bagi balita, yang dirancang untuk mendorong selera makan dan memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Buku panduan ini dirancang dengan format praktis dan mudah dipahami, berisi petunjuk langkah demi langkah bagi orang tua dan kader dalam menyediakan makanan tambahan yang sehat dan bergizi bagi balita. Mengingat pentingnya asupan gizi pada masa awal kehidupan, buku ini mengedepankan panduan yang sesuai kebutuhan gizi anak usia dini, terutama dalam upaya mencegah stunting dan kekurangan gizi di wilayah tersebut.
Dalam acara sosialisasi, buku panduan ini diserahkan kepada para kader di Posyandu Akasia Pringgolayan sebagai bahan referensi dan panduan berkelanjutan dalam penyediaan makanan tambahan di Posyandu Akasia. Buku panduan praktis ini diharapkan dapat membantu kader dalam memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para orang tua mengenai pentingnya PMT yang tepat guna bagi pertumbuhan optimal balita.
Keberadaan buku panduan PMT ini diapresiasi oleh pemerintah setempat dan para kader, karena menjadi salah satu langkah konkret dalam penanganan isu stunting.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H