Sleman, [20 & 26 September 2024] -- Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang telah menyelenggarakan program PKL (Praktik Kerja Lapangan) MBKM SKM Penggerak 2024 untuk mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat semester 7. Program ini dilaksanakan secara terintegrasi dengan menggunakan 11 tahapan siklus pemecahan masalah kesehatan masyarakat. Dari masalah yang berhasil diidentifikasi dalam siklus tersebut, mahasiswa mendesain intervensi sebagai solusi pemecahan masalah dengan pendekatan di 3 lokus, yaitu institusi, komunitas, dan sekolah. Tujuan dari program ini adalah agar mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat yang diperoleh untuk mendiagnosis dan melaksanakan upaya pemecahan masalah kesehatan di institusi dan masyarakat berbasis bukti (evidence-based decision making).
Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta adalah lokus institusi dalam program PKL ini. BKKBN DIY juga menaungi Kampung KB (Keluarga Berkualitas) di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta. Kampung KB juga berperan dalam percepatan penurunan stunting di masyarakat. Dengan adanya Kampung KB Â kesadaran masyarakat untuk hidup lebih baik, lebih terorganisir dan terukur semakin menguat.Â
Dalam mendukung program pencegahan stunting, kegiatan sosialisasi peran keluarga dalam mencegah stunting bagi kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) telah diselenggarakan di Kampung KB Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini berlangsung dalam dua kali pertemuan yang dihadiri oleh para kader TPK dan Penyuluh KB.
Pada kegiatan sosialisasi ini, mahasiswa PKL memaparkan pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting. Edukasi yang disampaikan mencakup pemahaman mengenai gizi seimbang, pola pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang anak, dan kebersihan lingkungan rumah yang sehat. Selain materi yang disampaikan, mahasiswa juga menyediakan poster edukasi sebagai media pendukung yang memudahkan kader TPK dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat secara lebih efektif. Poster ini berisi panduan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh keluarga untuk mencegah stunting. Poster yang dibagikan kepada para kader TPK diharapkan dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pendampingan Keluarga Risiko Stunting.
Selain penyampaian materi dan poster edukasi, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara mahasiswa dan peserta. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan berbagi pengalaman seputar tantangan yang dihadapi dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan mereka.Â
Kegiatan sosialisasi di Kampung KB Maguwoharjo ini tidak hanya menambah wawasan para kader mengenai pencegahan stunting, tetapi juga memperkuat peran Kampung KB sebagai pusat edukasi kesehatan keluarga. Diharapkan, melalui kegiatan ini, Kampung KB Maguwoharjo dapat semakin berperan aktif dalam mewujudkan keluarga sehat dan mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Sleman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H