Mohon tunggu...
tasyanashifatus
tasyanashifatus Mohon Tunggu... Perawat - perawat

Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalisasi Kader Pelayanan Kesehatan Terpadu Arjowinangun: Temuan Penelitian Erma Wahyu Mashfufa, Dosen Keperawatan UMM

7 Desember 2024   21:38 Diperbarui: 7 Desember 2024   21:47 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Malang, 2 Desember 2024 -- Posyandu memiliki peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan berbasis masyarakat di Indonesia. Program pelatihan inovatif ini dikembangkan oleh Erma Wahyu Mashfufa, dosen Ilmu Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), untuk meningkatkan kemampuan kader Posyandu di Arjowinangun, Malang. Program yang disebut "Optimasi Kader Posyandu Arjowinangun" ini bertujuan untuk memperkuat peran kader dalam mendukung program kesehatan di Puskesmas dan meningkatkan pendidikan kesehatan di masyarakat.

Erma menjelaskan bahwa pelatihan tersebut dilatarbelakangi oleh kurangnya akses kader Posyandu terhadap pelatihan formal. Meskipun kader menjadi peran penting dalam pelayanan kesehatan, banyak di antara mereka yang belum memiliki pengetahuan atau keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugasnya secara optimal. "Kader Posyandu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, banyak dari mereka yang belum pernah mengikuti pelatihan formal, yang menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kapasitas mereka," ujarnya.

Pelatihan yang dilaksanakan selama empat hari ini disusun berdasarkan temuan dari Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perwakilan kader dari Puskesmas. Materi yang diberikan mencakup pelatihan Basic Life Support (BLS) dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), inovasi dalam program Posyandu bagi balita dan lansia, edukasi mengenai penyakit menular, serta cara penanganannya, dan pemanfaatan bahan alami untuk meningkatkan gizi anak. "Kami ingin memastikan bahwa kader tidak hanya memahami materi secara teori, tetapi juga bisa langsung mengaplikasikannya dalam tugas sehari-hari," kata Erma.

Pelatihan ini memberikan dampak positif yang sangat besar. Para kader Posyandu kini lebih percaya diri dalam menjalankan tugasnya, seperti membantu Puskesmas melakukan skrining penyakit tidak menular (PTM) serta memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Pelatihan BLS memberikan keterampilan pada kader daalam menghadapi keadaan darurat seperti tersedak atau serangan jantung sebelum bantuan medis tiba. Selain itu, kader juga lebih terampil dalam memberikan penjelasan mengenai car menangani atau cara pencegahan beberapa jenis penyakit tidak menular, seperti demam berdarah atau diare.

Salah satu perwakilan pengurus, Nurhayati mengatakan bahwa pelatihan ini sangat membantunya dalam menjalankan tugasnya di Posyandu. "Dulu, kami sangat bingung ketika menghadapi situasi yang darurat. Namun saat ini, kami tahu apa yang harus dilakukan, mulai dari memberikan pertolongan pertama hingga memberikan informasi medis kepada masyarakat," ujar Nurhayati.

Pelatihan ini juga mendorong berbagai inovasi, seperti kelas memasak sehat untuk ibu-ibu dengan balita, yang mengajarkan cara memanfaatkan bahan pangan lokal untuk membuat makanan sehat dan bergizi. Kader juga sudah mulai mengadakan pemeriksaan kesehatan rutin untuk lansia, seperti cek tekanan darah dan senam kesehatan.

Menurut Erma, inovasi-inovasi tersebut sangat penting untuk menjadikan Posyandu sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. "Kami ingin Posyandu tidak hanya sebagai tempat layanan kesehatan, tetapi juga pusat pembelajaran bagi masyarakat," kata Erma. Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara akademisi, kader, dan Puskesmas, serta dukungan dari berbagai pihak.

Program ini telah memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Erma berharap program ini dapat diterapkan di daerah lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing. "Dengan dukungan dari pemerintah, akademisi, dan masyarakat, kita bisa membangun sistem layanan kesehatan masyarakat yang lebih baik," tambahnya.

Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa pemberdayaan kader Posyandu merupakan langkah penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Arjowinangun kini menjadi contoh bagaimana investasi pada kapasitas kader Posyandu dapat memberikan dampak yang relevan terhadap kesehatan masyarakat.

Kesimpulan

Program pelatihan kader Posyandu di Arjowinangun menunjukkan bahwa pelatihan yang tepat dapat memberikan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat. Kader yang sebelumnya hanya menjalankan tugas, kini semakin percaya diri dan mampu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun