Karanganyar – Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta melakukan kegiatan KKN-T dengan Tema " Merdeka Belajar Kampus Merdeka Wujudkan Desa Bangkit" di Desa Kedungjeruk, Kec. Mojogedang, Kab. Karanganyar dengan memberikan ilmunya kepada masyarakat desa melalui program kerja inovasi pangan guna sebagai diversifikasi pemanfaatan pangan yang menjadi potensi dari desa tersebut dengan mengadakan penyuluhan, pelatihan, dan membagikan Buku Inovasi Makanan Berbahan Dasar Pisang.
Desa Kedungjeruk merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar dengan total penduduk menurut data penduduk Kecamatan Mojogedang per- 31 Desember 2020 berkisar 7.041 jiwa. Masyarakat di Desa Kedungjeruk mayoritas berprofesi sebagai petani. Berdasarkan potensi yang dihasilkan oleh masyarakat desa, salah satu aspek pengembangan yaitu Pisang. Selain memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai pemanfaatan Tanaman ,Mahasiswa KKN UNISRI FATIPA yaitu Khomatul Anas Tasya, Nanda Anggraini, dan Eva elma'la melakukan pelatihan dan membuat buku resep khusus yang berisikan beberapa resep berbahan dasar pisang.
Tujuan dari pembuatan buku resep tersebut adalah untuk menambah wawasan bahwa tidak hanya buah pisang saja yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan. Bahkan seluruh anggota tanaman pisang dapat dimanfaatkan sebagai makanan seperti jantung pisang, pelepah pisang, dan bonggol pisang serta memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai inovasi-inovasi variasi bahan dasar pisang sehingga dapat menjadi nilai tambah dan nilai jual dari bahan itu sendiri.
Penyuluhan dan Pelatihan Inovasi Pangan Berbahan Dasar Pisang oleh Mahasiswa KKN-T UNISRI FATIPA dengan Ibu-Ibu Dusun Kedungjeruk (10/08)
Pada Sabtu (14/08), Telah dilaksanakan Penyuluhan dan Pelatihan beserta pembagian buku resep berjudul "inovasi Produk Berbasis Pangan Lokal untuk Mendorong Pemanfaatan Pangan Lokal" diharapkan dari kegiatan ini dapat meningkatkan potensi daerah di Desa Kedungjeruk khususnya di Dusun Mlandang. Sebelumnya kegiatan ini juga telah dilaksanakan pada Selasa (10/8) di Dusun Kedungjeruk, dan pada Jum'at (13/8) di Dusun Jatikurung. Dihadiri oleh masyarakat khususnya Ibu-Ibu dengan setiap Dusun diminta perwakilan 10 orang. Kegiatan dimulai dengan menyusun anggaran program kerja, menentukan jadwal dengan Kepala Dusun (Bayan). Selanjutnya teknis pelaksanaan dilakukan dengan 2 sesi, sesi pertama yaitu penyuluhan dan pemahaman pemanfaatan tanaman pisang, serta penyuluhan pembuatan puding pisang, nugget pisang, dan MP-ASI pisang. Pada sesi kedua yaitu pelatihan pembuatan dari ketiga produk itu serta pelatihan bagaimana cara pengemasan dan pemasaran yang baik, agar dapat menjadi nilai jual potensi Desa tersebut. Selanjutnya, diberika buku penunjang inovasi pangan berbahan dasar pisang, sebagai gambaran bagaimana cara pemanfaatan pisang. Rencananya buku ini akan dilanjutkan proses penyuntingan kembali dan penerbitan yang bisa digunakan sebagai luaran dari KKN-T MBKM Wujudkan Desa Bangkit.
Kegiatan yang telah dilaksanakan mendapat respon yang baik dari masyarakat sekitar, Ibu-Ibu sangat antusias dan aktif bertanya, tak lupa juga Ibu-Ibu diberikan soal post test untuk mengetahui apakah acara ini dapat menjadi feedback dan bisa sebagai wawasan baru bagi Ibu-Ibu Desa Kedungjeruk
“bahwa dari terciptanya acara ini dapat memberikan pengetahuan akan potensi pangan lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal, dapat mengambangkan kreativitas masyarakat melalui pemanfaatan produk pangan berbahan dasar pisang dari pembuatan nugget, mp-asi, dan puding pisang. Sehingga dapat menjadi komoditi untuk Desa Kedungjeruk itu sendiri” Menurut Ibu Wiwik Puji Rahayu selaku perwakilan dari Kepala Dusun Jatikurung dan Mlandang.
Ketentuan protokol kesehatan juga perlu diperhatikan dalam kegiatan ini, para peserta meliputi ibu-ibu, remaja, dan anak kecil yang hadir dalam kegiatan ini tentunya telah mengikuti protokol yang telah ditentukan oleh pemerintah yaitu dengan menerapkan 5M untuk meminimalisir terjadinya penularan virus Covid-19 yang sedang merebak saat ini. Mahasiswa KKN juga memberikanasker gratis kepada peserta yang hadir maupun anak-anak yang tidak memakai masker.
