Mohon tunggu...
Tasya Mega Putri
Tasya Mega Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Semester 4 - Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Minat Membaca: Pemerintah Terapkan Program Literasi

22 Mei 2021   08:12 Diperbarui: 22 Mei 2021   08:31 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas.com (Tangkapan layar peluncuran Program Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo pada Kamis (20//2021).

Tingginya tingkat kemalasan membaca di Indonesia, di mana anak-anak hingga remaja jaman sekarang lebih sering dan lebih menyukai mengakses internet dari pada membaca buku secara lagsung. Diberitakan oleh Tempo.co dengan mengutip data yang disebarkan oleh Kepala Kantor Perpustakaan Nasional Sri Sularsih dalam acara "Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca", bahkan orang Indonesia paling banyak membaca buku hanya 3 judul setiap tahun dan itupun hanya mereka yang berusia dibawah 10 tahun. Hal ini tentunya sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara maju yang mencapi 30 judul buku setiap tahun.

Melihat hal ini, tentunya Indonesia akan terus berada diurutan bawah negara dengan minat baca paling rendah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan kominfo.go.di yang mana berdasarkan data UNESCO, disebutkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Oleh karena itu, hal ini harus segera diatasi dengan tegas, bijak, dan sebaik mungkin. Baik oleh pemerintah, maupun masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada masa depan bangsa yang nantinya akan diteruskan oleh generasi milenial.

Pemerintah berdasarkan data UNESCO akhirnya menerapkan GLN (Gerakan Literasi Nasional) yang dimulai sejak tahun 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Gerakan Literasi Nasional sendiri merupakan upaya untuk memperkuat sinergi antarunit utama pelaku gerakan literasi dengan menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia. Gerakan ini dilaksanakan secara menyeluruh dan serentak, mulai dari ranah keluarga sampai ke sekolah dan masyarakat di seluruh Indonesia.

Dan pada tahun 2021 ini, pemerintah menerapkan program Literasi Diginal Nasional dengan tema "Indonesia makin cakap digital" di Hall Basket Senayan pada Kamis (20/5/2021). Program ini diterapkan guna membekali masyarakat Indonesia, khususnya warganet agar dapat berinteraksi di ruang digital secara lebih positif baik dari segi etika, kemampuan, keamanan dan budaya digital.

Tentunya penerapan program ini juga ditujukan untuk anak-anak serta remaja generasi milenial, agar lebih dapat menggunakan internet sebaik mungkin dengan menambah kemauan literasi mereka. Program ini juga diharapkan dapat meminimalisir konten-konten negatif yang ada di internet serta dapat mengungguli konten-konten poisitif.

Oleh karena itu, bagi masyarakat yang ingin mengakses kelas literasi digital, masyarakat dapat mengakses informasi terkait kelas-kelas literasi digital melalui akun Instragram @Siberkreasi dan melalui tautan https://event.literasidigital.id/.

Source: kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun