STRATEGI BERMAIN ANAK USIA DINI
Setiap suatu bangsa menginginkan kemajuan, masyarakat yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin. Dalam hal itu perlu generasi penerus yang berkualitas yaitu salah satunya faktor dari pendidikan setiap anak.Â
Anak merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan bangsa, karena anak adalah generasi penerus perjuangan yang akan menghadapi tantangan masa depan. Pada dasarnya semua anak di dunia ini terlebih pada anak usia dini dari manapun mereka berasal semuanya memiliki kegemaran yang sama yaitu bermain.
Merupakan makhluk yang tengah berada pada fase perkembangan terbaiknya. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabilan anak-anak usia dini sangat memiliki banyak ketertarikan dalam berbagai hal, baik itu dalam mengolah kemampuan visual, audio, dan kinestetiknya. Tidak mengherankan apabila anak-anak usia dini menjadi pribadi yang cukup membutuhkan tenaga ekstra untuk dididik, karena pada usia ini mereka tengah berusaha untuk mencari bentuk dan mengekspresikan setiap pikiran dan ide-ide kreatif yang ada di kepalanya. Anak-anak usia dini pada hakikatnya merupakan makhluk yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, sehingga tidak heran apabila anak-anak usia dini suka mencari sesuatu yang baru dan cenderung mudah bosan.
Strategi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan guru dan murid dalam mewujudkan kegiatan melalui belajar mengajar. Dalam memilih starategi pembelajaran ada beberapa kriteria yaitu efisiensi, efektifitas, dan keterlibatan peserta didik. Sebelumnya seorang guru harus mengetahui karakteristik cara belajar anak sehingga strategi yang akan digunakan tepat untuk perkembangan anak. Strategi-strategi pembelajaran dapat diintegrasikan atau digabungkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, sehingga tercipta kegiatan belajar yang lebih bervariasi. Strategi pembelajaran yang tepat pada anak usia dini adalah pembelajaran yang berpusat pada anak karena anak diberi kesempatan untuk membuat rencana dari kegiatan yang akan mereka lakukan. Anak berhak menentukan sendiri apa yang akan dipelajarinya. Anak juga dapat bereksplorasi dengan lingkungannya.
Misalnya, anak belajar melalui bermain, anak membangun sendiri pengetahuannya ketika anak bereksplorasi dengan permainan yang mereka pilih. Strategi yang cocok untuk diterapkan adalah bermain dan bernyanyi, karena metode bermain akan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak seperti nilai moral dan agama, bahasa, dan sosial emosional anak. Sedangkan bernyanyi lebih menekankan pada perkembangan bahasa anak.Â
Bermain merupakan aktivitas yang tidak dapat dipandang sebelah mata oleh insan pendidikan, karena pada dasarnya kegiatan bermain merupakan ciri utama dari anak-anak usia dini. Pemahaman ini menjadi penting bagi guru dan orang tua dalam Pendidikan anak-anak usia dini. Selain itu, kegiatan bermain juga dapat menjadi strategi, metode, atau model pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru, karena kegiatan bermain merupakan sesuatu yang bermakna bagi anak, bukan saja dalam menambah pengetahuan, akan tetapi juga dalam menggali dan memperluas potensi anak-anak usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H