Mohon tunggu...
Tasya Gustiyana
Tasya Gustiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saya hobi renang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lika-liku Hidup Agus Gigi, Harus Tidur di Samping Rel Kereta Api

5 Januari 2023   19:25 Diperbarui: 12 Januari 2023   08:56 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agus gigi, mungkin tidak akan pernah mengira bahwa dia harus hidup seperti ini memasuki usia ke 40 tahun hidup nya agus gigi harus tidur di samping rel kereta api. Agus gigi tidur di samping perlintasan rel kereta api jl. Tanah Tinggi 1 Senen Jakarta Pusat, tentu saja tidak sendiri melainkan juga bersama teman lainnya yang kisah hidupnya sama seperti agus gigi, pria 40 tahun tersebut tidur dengan beralaskan triplek tipis dan kardus sebagai alas dan sarung sebagai selimut dan tidak jarang juga dia harus berbagi tempat tidur dengan temannya.

Di dalam kesehariannya untuk mencari makan dia harus mengumpulkan barang bekas dan juga botol plastik untuk di timbang agar bisa membeli makanan sehari-hari, tak jarang juga para warga menyuruhnya dengan memberi upah berupa uang ataupun makanan.

“saya hidup dari dulu seperti ini, tidur di samping rel kereta api ya kalo kehujanan pindah kedepan rumah tetangga ya tetapi saya izin dulu sama yang punya rumah, kalo saya mau makan saya ambilin botol bekas buat di timbang atau tetangga nyuruh beli ini atau benerin sesuatu saya mau nanti di kasih uang atau makan ya lumayan buat sehari-hari bertahan hidup, terus ada yang ngasih baju bekas juga ya lumayan buat saya” kata agus gigi

Agus gigi diketahui pernah menjalani rehabilitasi karena mengalami gangguan jiwa, keluarga agus gigi mengalami kesulitan ekonimi dan menyerahkannya ke dinas sosial, lantaran tidak sanggup mengurusnya mulai dari obat-obatan dan sarana tempat tinggal. Setelah menjalani perawatan secara insentif dan kondisi sekarang ini sudah dinyatakan sembuh dan bisa hidup seperti orang normal kebanyakan.

“untuk saat ini saya sudah sangat bersyukur untuk kehidupan saya yang sekarang, ya kalo dibilang lebih baik dari yang sebelumnya, saya berterima kasih juga kepada keluarga saya dan lingkungan tempat tingga saya sebelumnya yang sudah mau menerima saya di lingkungan nya dan saya mohon maaf juga jika saya sering ngerepotin tetangga-tetangga yang lain”ujar agus gigi

 Dari kisah agus gigi ini kita bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa ada bantuan dari dinas sosial yang sudah mau membantu merawat agus gigi sampai dinyatakan sembuh dan Kembali ke kehidupan yang normal walaupun secara financial masih di bawah garis kemiskinan. Pihak keluarga berharap masih ada peluang atau kesempatan untuk agus gigi bisa mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Penulis : Tasya Gustiyana, Mahasiswi Semester 3, IKom UBHARA 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun