Mohon tunggu...
tasya gadis gunawan
tasya gadis gunawan Mohon Tunggu... -

saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ini. Kritik dan saran selalu ditunggu untuk perbaikan ke depan. Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pernahkah Kita Berpikir?

9 Desember 2011   08:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:38 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Berterimakasihlah kepada lingkungan! ”, kalimat ini mungkin saja belum pernah terpikirkan oleh beberapa di antara kita. Mengapa demikian? Manusia sebagai makhluk hidup di bumi belum sepenuhnya menyadari betapa banyak yang telah diberikan oleh lingkungan untuk memenuhiberbagaikebutuhan mereka. Dan dengan adanya ketidaksadaran itu, manusia tidak akan pernah berpikir bagaimana upaya untuk membalasnya.Satucontoh kecil nyata dapat menjadi gambaran dan renungan untuk semuanya. Saat kita terbangun, udara pernapasan yang kaya oksigen selalu siap menyambutkita dan dapat dinikmati setiap harinya. Lalu, apakah kita harus mengeluarkan biaya untuk merasakan danmenggunakannya? Jawabannya adalah tidak Udara yang selalu kita hirup sebagai penunjang utama kehidupan ini tidak pernah menuntut balasan maupun bayaran apapundari setiap penggunanya.Kita memiliki kebebasan untuk menikmati semua itu dimana pun dan kapan pun kita berada! Betapa berbahagia nya kita sebagai makhluk hidup di bumi merasakan pemberian alam secara cuma – cuma ini. Namun, pernah kah kita berpikir sampai kapan nikmat alam itu akan terus kita rasakan? Adakah jaminan pada 30 sampai 50 tahun ke depan kita masih bisa merasakan udara segar itu? Jawabannya adalahtidak jika kita tidak pernah berpikir untuk mencoba membalas pemberian alam itu, hanya menjadi pengguna aktif saja. Seperti yang kita ketahui, udara pernapasan yang selalu kita hirup setiap harinya merupakan pemberian dari tumbuh – tumbuhan, pepohonan hijau di sekitar kita. Hutan sebagai paru – paru bumi menyuplai oksigen untuk seluruh makhluk hidup. Itu artinya, hutan memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup di bumi. Hutan juga memainkan peranan penting dalam perubahan iklim global melalui penyerapan karbon Hutan berfungsi untuk menyerap dan mengunci sebagian besar karbon dioksida dan membantu sebagai penghambat perubahan iklim. Namun, fakta apa yang terjadi saat ini? Indonesia, sebagai salah satu Negara dengan penyumbang luas hutan terbesar di dunia saat ini dinyatakan sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca penyebab global warming (pemanasan global) terbesar di dunia. Hal ini karena adanya emisi gas rumah kaca yang berasal dari penebangan hutan yang menimbulkan menguapnya karbondioksida (CO2) yang merusak kondisi alam sehingga suhu panas bumi meningkat. Maraknya penggundulan hutan ini menjadikan Indonesia sebagai Negara dengan penggundulan hutan tertinggi ke – 2 di dunia! Dalam setahun, Indonesia tercatat kehilangan hutannya seluas 1 juta hektar. Sungguh sangat memprihatinkan. Lalu, pernah kah kita berpikir apa yang dapat kita lakukan setelah mendengar fakta – fakta tersebut? Akan kah kita hanya berdiam saja? Atau hanya mengelus dada begitu melihatnya? Tentu saja tidak. Banyak hal – hal kecil yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi kita ini dari pemanasan global, seperti penghematan listrik, pengurangan pemakaian barang – barang tidak ramah lingkungan, penghematan penggunaan kertas, penghematan penggunaan BBM dan masih banyak lagi. Namun, hal nyata namun tetap sederhana yang dapat kita lakukan menurut saya adalah menanam pohon. Sejak kita lahir hingga saat ini, pernah kah kita berpikir, sudah berapa pohon yang telah kita tanam untuk bumi ini? Hanya satu buah, dua buah, atau bahkan belum ada? Apakah itu sudah cukup? Dan jika dikaitkan dengan fakta – fakta di atas, apakah kita yakin bahwa di tahun – tahun berikutnya , dengan jumlah hutan yang terus menipis, generasi kita juga masih bisa merasakan apa yang sudah kita rasakan? Jika jawabannya adalah tidak, segera lah bertindak! Cobalah menanam pohon di sekitar kita untuk kebaikan diri kita sendiri dan juga orang lain. Mari kita bantu selamat kan bumi untuk anak dan cucu kita nanti! (Tasya Gadis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun