Pertumbuhan populasi merupakan pertumbuhan atau pertambahan suatu kelompok individu yang tinggal dalam satu lingkup daerah tertentu dan dalam waktu tertentu. Pertumbuhan populasi tidak dapat tumbuh terus menerus pasti ada pasang surutnya seperti air laut. Saat pandemi seperti ini banyak yang mempertanyakan bagaimana dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia saat ini? Mengalami kenaikkan atau penurunan?
Saat pandemi ini angka kematian yang dicapai Indonesia juga cukup tinggi karena persebaran covid-19 dianggap cepat. Contohnya, saat salah satu anggota keluarga misalnya (bapaknya) positif covid-19 pasti anak dan istrinya atau bahkan asisten rumah tangga 90% positif juga karena melakukan kontak langsung dengan bapak yang postif tersebut. Jadi penyebarannya dianggap cepat dan pertambahnnya terus menerus jika tidak ada kesadaran dari orangnya sendiri untuk mencegah penyebaran covid-19 dengan menghindari kontak langsung.
Menurut Wiku Adisasmito yang merupakan juru bicara satuan tugas penanganan covid-19 pada Bulan Maret 2020 persentase maksimal kematian akibat virus Corona sebanyak 9,34 persen dengan rata-rata 4,89 persen. Lalu bulan April mengalami peningkatan maksimumnya 9,5 persen dan rata-rata 8,64 persen jadi cukup tinggi dibanding Maret.
Menurut Wiku Adisasmito yang merupakan juru bicara satuan tugas penanganan covid-19 pada Bulan Maret 2020 persentase maksimal kematian akibat virus Corona sebanyak 9,34 persen dengan rata-rata 4,89 persen. Lalu bulan April mengalami peningkatan maksimumnya 9,5 persen dan rata-rata 8,64 persen jadi cukup tinggi dibanding Maret.
Jika dilihat dari datanya, angka kematian mulai turun bulan Mei 2020. Pada bulan tersebut, persentase maksimal jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia turun menjadi 7,66 persen dengan rata-rata 6,68 persen. Mengalami penurunan lagi pada bulan Juni 2020 dengan persentase maksimum 6,09 persen dan rata-rata 5,56 persen. Pada Juli ini jumlah maksimalnya kembali  turun lebih banyak jadi 5,08 persen dan rata-rata 4,86 persen. Sedangkan angka kematian dunia 4,2 persen,jadi Indonesia sudah mendekati rata-rata dunia.
Penurunan kasus covid-19 di Indonesia ini terjadi karena semakin banyaknya Rumah Sakit Rujukan di Indonesia dengan jumlah 839 RS rujukan. Penambahan RS rujukan ini dikarenakan kebutuhan ruang isolasi, bed isolasi dan juga tenaga medis yang terus bertambah.
Tetapi sampai sekarang kasus covid-19 juga belum mereda pada bulan Agustus 2020 total kasus meninggal dunia mencapai 6.500 orang yang paling banyak berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Papua. Setiap bulan pasien meninggal dunia semakin banyak jika dilihat dari data kasus harian covid-19.
Pada bulan November kasus baru harian meninggal dunia melonjak bertambah 169 orang. Lonjakan ini lebih cepat dibandingkan dengan prediksi awal Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir yang memperkirakannya terjadi pada akhir tahun. Hingga bulan Desember ini kasus baru harian meninggal dunia terus bertambah mencapai 118 orang.
Terkait dengan masa pandemi ini dilihat angka kematian di Indonesia juga cukup tinggi yang akan menyebabkan pertumbuhan populasi menurun. Covid-19 ini bisa dianggap sebagai salah satu cara pengurangan penduduk pada Negara/daerah yang padat penduduk. Tetapi covid-19 ini juga berdampak besar terhadap perekonomian Negara yang menjadi tidak baik.
Penduduk yang hidupnya kurang mampu atau bahkan yang hidupnya bergantung pada bantuan orang lain sangat merasakan dampak dari covid-19 ini. Banyak penjual makananan kaki lima yang dulunya sebelum adanya kasus ini sangat ramai dikunjungi orang tetapi sekarang sepi karena orang yang akan beli juga tidak memiliki penghasilan untuk membeli makanan diluar. Keluarga yang hanya mendapat penghasilan dari berjualan makanan di kaki lima tersebut kini tidak dapat menghidupi keluarganya terutama untuk kebutuhan pangan akibatnya mereka kelaparan dan meninggal. Ini juga menyebabkan angka kematian pada masa pandemi. Bukan hanya meninggal karena terkena virus tetapi juga meninggal akibat ekonomi yang buruk.
Kasus kematian akibat ekonomi masa pandemi ini tidak hanya terjadi pada pedagang kaki lima tetapi bisa terjadi pada siapapun karena semua orang pasti merasakan dampak dari covid-19. Bisa juga terjadi kepada petani atau pengusaha yang terpaksa gulung tikar sehingga mereka juga tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Sebenarnya angka kematian akibat ekonomi masa pandemi ini juga dapat dipengaruhi oleh tekanan batin dan juga fikiran yang terlalu berlebihan.
Seperti yang sudah dinyatakan diatas COVID-19 menyebabkan Indonesia mencapai angka kematian yang cukup tinggi, untuk itu pemerintah melakukan beberapa usaha untuk menekan angka kematian. Yang pertama dilakukan pemerintah yaitu meningkatkan atau mengembangkan kapasitas rumah sakit dan yang kedua menyiapkan fasilitas isolasi mandiri di wisma atlet dan juga sejumlah hotel untuk pasien yang tanpa gejala(OTG).